REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesisir utara DKI Jakarta termasuk wilayah yang diprediksi mengalami pasang air laut maksimum selama beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan hal itu lewat pernyataan resminya.

Menanggapi peringatan dini BMKG tersebut, pengelola Ancol telah melakukan sejumlah antisipasi. Terutama, untuk menjamin keamanan pengunjung yang berlibur ke lokasi wisata di pesisir utara DKI Jakarta.

"Ancol memiliki standar pengamanan bagi pengunjung melalui pemantauan tim lifeguard selama 24 jam," kata Corporate Communication Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari kepada Republika.co.id, Sabtu (19/1).

Selain itu, ada imbauan berkala melalui pengeras suara di kawasan pantai untuk para pengunjung. Prosedur operasi standar yang dimiliki manajemen Ancol termasuk untuk proses evakuasi saat terjadi bencana.

Rika mengatakan, pengunjung tak perlu khawatir karena lokasi perairan sekitar pantai Ancol dilengkapi pemecah ombak dan tanggul. Ancol pun memiliki saluran air dan pompa untuk mengurangi dampak rob.

"Ancol sebagai pengelola kawasan di wilayah pesisir selalu berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk informasi tinggi air pasang dan gelombang," ungkap Rika.

Pernyataan resmi BMKG menginformasikan bahwa pasang air laut maksimum akan terjadi pada 19 hingga 22 Januari 2019. Pemicunya adalah fenomena supermoon (posisi perigee atau jarak terdekat bulan terhadap bumi) disertai dengan bulan purnama.

Ada sejumlah wilayah yang diperkirakan mengalami pasang air laut maksimum. Selain pesisir utara DKI Jakarta, fenomena alam itu juga terjadi di pesisir utara Jawa Tengah, pesisir utara Jawa Timur, pesisir Cilacap, pesisir Tanjung Benoa Bali, pesisir Kalimantan Barat, dan pesisir Makassar, Sulawesi Selatan.