Selasa 10 Sep 2019 06:53 WIB

Rekor Dunia, Ibu Berusia 74 Tahun Lahirkan Bayi Kembar

Sebelum dikaruniai anak melalui program bayi tabung, sang ibu telah menanti 60 tahun.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi tabung (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Bayi tabung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Harapan seorang warga India untuk mendapatkan momongan akhirnya terwujud setelah ia berusia 74 tahun. Perempuan bernama Erramatti Mangayamma itu dikaruniai anak kembar lewat proses bayi tabung.

Dilansir Fox News, Mangayamma merupakan istri dari Rajarao yang saat ini berusia 80 tahun. Mereka berdua adalah warga India yang tinggal di Godavari Timur.

Kelahiran dua anak kembar perempuan itu terjadi setelah Mangayamma mengikuti program bayi tabung pada Januari lalu. Mangayamma melakukannya karena ia telah 60 tahun menantikan kehadiran seorang anak.

Dengan berhasilnya proses ini maka Mangayamma memecahkam rekor sebagai perempuan dengan usia tertua dalam melahirkan anak. Sebelumnya, rekor ini dipegang oleh Daljinder Kaur yang melahirkan pada usia 70 tahun pada 2016.

Akan tetapi, Mangayamma sebetulnya sudah menopause sejak 25 tahun silam. Untuk bisa hamil, ia mendapatkan sel telur dari donor yang dibuahi dengan sperma Rajarao melalui fertilisasi in vitro alias bayi tabung.

Dokter yang menangani proses kelahiran itu, dr Umasankar, mengatakan bahwa operasi caesar Mangayamma berjalan dengan sangat baik. Tidak ada persoalan kesehatan yang terjadi, baik pada sang anak maupun sang ibu.

“Bayinya memiliki bobot sekitar 2 kilogram,” kata Umasankar.

Ia pun mengatakan, Mangayamma diperkirakan tidak akan mengalami persoalan kesehatan dalam beberapa waktu ke depan.

Beberapa waktu lalu, program bayi tabung juga berhasil dilakukan di Nebraska. Prosedur itu dilakukan oleh perempuan berusia 61 tahun.

Program bayi tabung itu pun membuahkan hasil pada Maret lalu dengan kelahiran seorang bayi perempuan yang sehat. Dokter yang menangani proses itu, dr Carolyn Maud Doherty, pun menyatakan bahwa usia bukanlah hal yang menghalangi proses bayi tabung.

“Saya cukup konservatif terkait hal ini, tapi ini merupakan pilihan terbaik bagi pasien dan keluarganya dan ia diberkati secara genetik,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement