Selasa 07 Jan 2020 22:43 WIB

Masjid Didorong Jadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat

Pemberdayaan ekonomi dari masjid harus terus diupayakan di seluruh Indonesia.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Arifin Panigoro, Ketua PBNU, Said Aqil Siraj dan perwakilan Muhammadiyah menghadiri puncak acara milad Masjid Pusdai Jabar dengan tema Ngaji untuk Bangsa, Selasa (8/1).
Foto: republika/fauzi ridwan
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Arifin Panigoro, Ketua PBNU, Said Aqil Siraj dan perwakilan Muhammadiyah menghadiri puncak acara milad Masjid Pusdai Jabar dengan tema Ngaji untuk Bangsa, Selasa (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat menggelar puncak acara milad ke 22 dengan tema "Ngaji untuk Bangsa" di Bale Asri, Selasa (7/1) malam. Sejumlah tokoh turut hadir yaitu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Arifin Panigoro, Ketua PBNU KH Said Aqil Siraj, Ketua PP Muhammadiyah, Bambang Dadang Kahmad.

Puluhan jamaah turut hadir pada malam puncak milad Masjid Pusdai Jawa Barat. Mereka yang mayoritas berasal dari berbagai daerah ini sangat antusias mendengarkan ceramah dari Ketua PBNU Said Aqil Siraj.

Baca Juga

Ketum PBNU, KH Said Aqil Siraj mengatakan selain sebagai pusat ibadah, peran masjid juga dapat membantu menyejahterakan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan melakukan pemberdayaan ekonomi umat dari bawah ke atas.

"Jika pengusaha muslim mengikuti jati diri dan karakter Islam melalui pembayaran zakat maka semua selesai (pemberdayaan ekonomi umat)," ujarnya disela-sela acara Ngaji untuk Bangsa di Masjid Pusdai Jabar, Selasa (7/1).

Anggota Watimpres, Arifin Panigoro mengatakan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berasal dari masjid harus terus diupayakan diseluruh Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya melalui Medco Foundation terus berupaya melakukan pemberdayaan ekonomi termasuk di pesantren.

"Pemberdayaan ekonomi perlu diupayakan dari masjid," ujarnya. Menurutnya, kendala yang dihadapi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi yaitu akses modal dan kesempatan yang kecil.

Ia mengatakan diperlukan dorongan dari berbagai pihak untuk mengembangkam ekonomi masyarakat. "Bukan hanya modal, ada kesulitan akses. Kalau dibuka kesempatan dan kemampuan akses maka ada perkembangan," katanya.

Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad menilai kegiatan Ngaji untuk Bangsa akan berdampak positif di wilayah Jawa Barat. Apalagi menurutnya di Jawa Barat memiliki beragam kelompok agama Islam dan mahzab.

Ia berharap dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan dan menguatkan ukhuwah islamiyah. Dadang pun berharap dengan kehidupan Islam yang penuh kasih sayang akan jauh dari konflik.

Menurutnya, Pusdai Jawa Barat diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi di Jawa Barat terdapat lebih 41 juta umat Islam.

(N-Muhammad Fauzi Ridwan)

========================

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement