Ahad 02 Feb 2020 10:01 WIB

Gubernur Sulteng Harap Pembinaan Atlet Ditingkatkan

Sulteng berpotensi melahirkan atlet nasional terutama karate

Red: Esthi Maharani
Atlet karate
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Atlet karate

REPUBLIKA.CO.ID, PALU  - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola berharap pembinaan atlet di daerahnya ke depan lebih ditingkatkan agar mampu mengukir prestasi cemerlang di setiap kegiatan olahraga yang diikutinya.

Pada acara pembukaan Musyawarah Provinsi (Musprov) V Pengprov Forki Sulawesi Tengah di Palu, Sabtu, (1/2) gubernur mengatakan Sulteng sangat berpotensi melahirkan atlet nasional dan itu sudah terbukti.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini, ada sejumlah atlet Sulteng yang mengukir prestasi cemerlang, tidak hanya di event nasional, tetapi juga di kejuaraan internasional," ujar Longki

Salah satu cabang olahraga yang cukup berprestasi adalah karate. Cabang karate telah melahirkan sejumlah atlet, di antaranya Kristo Mondolu yang kini sudah menjadi pelatih.

Bahkan Kristo bukan saja pelatih daerah, tetapi pelatih bersertifikat nasional. Selain itu juga banyak mantan atlet karate dari daerah ini yang mempunyai sertifikasi nasional, bukan hanya atlet dan pelatih, tetapi juga wasit.

Oleh karena itu, kata gubernur, pembinaan atlet untuk semua cabang olahraga di Sulteng harus dilakukan secara terprogram dan berkelanjutan, artinya pembinaan atlet harus dimulai dari usia dini.

Longki juga berharap musprov Pengprov Forki kali ini selain memilih pengurus pengurus yang baru masa bakti 2019-2023, juga dapat menyusun program kerja yang lebih baik ke depan.

"Oleh karena itu peserta musprov benar-benar memilih seorang pimpinan atau ketua umum yang peduli dengan olahraga dan juga punya kemampuan menjalankan roda organisasi dengan baik untuk meningkatan prestasi olahraga karate di Sulteng," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَاجِرُوْا مَا لَكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Anfal ayat 72)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement