REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menyatakan dua warga Aceh suspect virus corona (COVID-19), yang masih mendapat perawatan di ruang respiratory high care unit (RHCU) rumah sakit setempat.
Direktur RSUDZA Banda Aceh, Azharuddin, mengatakan sejak beberapa hari lalu pihaknya memang merawat 10 orang yang mengalami beberapa gejala terjangkit COVID-19, hasilnya delapan orang dinyatakan negatif, dan dua orang dirawat sebagai suspect.
"Iya (suspect dua orang). Kita merawat 10 orang sejak beberapa waktu yang lalu, delapan negatif (COVID-19) dan sehat," katanya di Banda Aceh, Kamis (12/3).
Dia menyebutkan delapan yang dinyatakan negatif tersebut telah dipulangkan ke tempat tinggal masing-masing, namun dua warga yang dianggap suspect masih harus menjalani perawatan.
Dia mengatakan, petugas kesehatan telah mengambil swab tenggorokan dua pasien tersebut, serta telah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan RI untuk diperiksa, guna dilihat positif atau negatifCOVID-19.
"Sisa dua orang, (sedang) menunggu hasil swab dari Litbangkes, hasilnya dalam dua sampai empat hari lagi. (Mereka) saat ini sehat, jika hasilnya negatif akan kita pulangkan juga," katanya.
Dia menambahkan, pihak rumah sakit tidak bisa menyatakan dua pasien itu positif atau negatif COVID-19 sebelum mengantongi hasil dari Litbangkes.
Jika pun hasilnya nanti dua pasien itu negatif, maka diperbolehkan pulang. Namun tetap mendapatkan perawatan di rumahnya selama dua hingga tiga pekan.
"Kita akan selalu pantau, meski sudah di rumah, bagaimana perkembangan kondisinya," katanya.
Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat Aceh untuk tidak panik. Dua warga itu masih dirawat sebagai suspect, belum positif COVID-19. RSUDZA Banda Aceh selalu siaga dan siap dalam penanganan virus tersebut.