Rabu 13 May 2020 11:37 WIB

Penjualan Mobil di Rusia Terjun 72 Persen

Kegiatan perekonomian dihentikan demi memutus tali penyebaran Covid-19.

Red: Fuji Pratiwi
Sebuah pabrik mobil di Jerman (ilustrasi). Asosiasi Bisnis Eropa (AEB) melaporkan pada Selasa (12/5) waktu setempat, penjualan mobil di Rusia turun 72,4 persen pada April.
Foto: Reuters/Michaela Rehle
Sebuah pabrik mobil di Jerman (ilustrasi). Asosiasi Bisnis Eropa (AEB) melaporkan pada Selasa (12/5) waktu setempat, penjualan mobil di Rusia turun 72,4 persen pada April.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Bisnis Eropa (AEB) melaporkan pada Selasa (12/5) waktu setempat, penjualan mobil di Rusia mengalami penurunan tajam sebesar 72,4 persen pada April dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Dilansir Reuters, Rabu (13/5), mereka menyebut penurunan penjualan secara drastis itu disebabkan virus corona yang membatasi aktivitas pabrik, distribusi maupun program penjualan di diler.

Baca Juga

Secara jumlah, mobil baru yang terjual di Rusia pada April hanya 38.922 unit. Angka itu merupakan penurunan terbesar yang pernah dicatat oleh AEB. Lada, merek mobil Rusia, menyumbang seperempat dari penjualan nasional dengan 9.396 unit.

Rusia menyebut bulan April dengan istilah "Black April" karena banyak kegiatan perekonomian dihentikan demi memutus tali penyebaran Covid-19. "Black April 2020 sangat menantang bagi diler pada jangka menengah bahkan untuk keberlanjutannya," kata Thomas Staertzel, Ketua Komite Produsen Mobil AEB.

"Diler bersiap membuka kembali operasionalnya, tapi saya melihat penjualan pada Mei tidak akan jauh lebih baik," kata Staertzel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement