Kamis 23 Jul 2020 07:34 WIB

Cerita Mahasiswa UMM Dapatkan Kesempatan Belajar di Eropa

Mahasiswa bisa mencari beasiswa di IRO UMM.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa penerima beasiswa Erasmus+, Firdaus Faraj Ba-Gharib
Foto: umm
Mahasiswa penerima beasiswa Erasmus+, Firdaus Faraj Ba-Gharib

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Firdaus Faraj Ba-Gharib tak pernah bermimpi bisa lolos beasiswa bergengsi untuk berkuliah S1 di Eropa. Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini diterima International Credit Mobility Programme Beasiswa Erasmus+.

Beasiswa Erasmus+ merupakan program Uni Eropa (UE) bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga. Program beasiswa ini diperuntukkan mahasiswa, staf, kandidat doktor dan dosen yang berminat melanjutkan studi. Bisa juga untuk mereka yang ingin mengajar atau melakukan penelitian di Eropa.

Baca Juga

Faraj, begitu ia disapa, sebetulnya punya mimpi untuk melanjutkan sekolah magisternya (S2) di luar negeri. Tidak untuk S1. “Allah ngasihnya lain. Dan lebih dari yang Faraj inginkan," kata Faraj.

Semula, Faraj telah mencari informasi beasiswa sejak baru berstatus mahasiswa. Dia banyak bertanya ihwal beasiswa mahasiswa berprestasi ataupun lainnya di kampus. Sampai akhirnya, ia mengetahui tentang beasiswa kuliah di Eropa saat berteman dengan mahasiswa asing.

Melalui kantor kerjasama luar negeri milik UMM, International Relations Office (IRO), Faraj mengaku mendapatkan motivasi dan semangat. Mereka meyakininya untuk tidak pernah takut dan menyerah menggapai mimpinya. Oleh sebab itu, ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada IRO UMM.

Di kampus, dia  terbilang aktif dan berprestasi. Hal itu ditunjukkan melalui keaktifannya di banyak organisasi kemahasiswaan. “Jangan sia-siakan kesempatan kita saat menjadi mahasiswa,” pesan perempuan kelahiran 1999 ini.  

Saat ini Faraj berstatus sebagai mahasiswa semester lima. Selama enam bulan hingga satu tahun, Faraj bakal mengkonversi mata kuliah di Warsawa School of Economics (SGH) Polandia.

Ada 25 sivitas akademika yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan staf yang dinyatakan lolos beasiswa Erasmus+ melalui program Student, Teaching and Training Staff Mobility di berbagai universitas di Eropa. Secara bergilir, mahasiwa yang lolos sebagai Awardee Erasmus+ bakal diberangkatkan antara bulan September 2020 hingga Februari 2021.

“Untuk dosen dan staf, jadwal pemberangkatan menunggu informasi dari host university,” kata Erasmus+ Programme Coordinator, Dimas A Prassetyo dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement