Jumat 17 Nov 2023 09:56 WIB

Isi Ulang 'Belirefill', Inovasi Mahasiswa UMM untuk Kurangi Sampah Plastik

Inovasi ini juga dilengkapi dengan adanya aplikasi khusus.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Inovasi untuk mengurangi sampah plastik bernama Belirefill.
Foto: Dokumen
Inovasi untuk mengurangi sampah plastik bernama Belirefill.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Penggunaan plastik masih menjadi permasalahan penting di Indonesia. Hal ini karena plastik merupakan sampah yang sulit terurai.

Kondisi tersebut menggerakkan tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan inovasi untuk mengurangi sampah plastik. Mahasiswa UMM, Hafidhotudzarofah Sekarningtyas menjelaskan, sebenarnya di Indonesia sudah ada upaya pengurangan penggunaan plastik melalui refill station.

"Namun, masih ada banyak kekurangan dalam penggunaannya sehingga kami ingin mengembangkan inovasi yang lebih baik dan menciptakan kebiasaan baru dengan adanya refill station di Indonesia," ujarnya.

Inovasi yang dibuat timnya bernama Belirefill. Inovasi ini memiliki teknologi sinar ultraviolet dan kamera object detection. Alat ini menjadi refill station yang canggih, praktis, dan higienis di Indonesia.

Adapun Belirefill merupakan alat isi ulang otomatis yang mana nantinya alat ini dirancang untuk produk isi ulang produk cair dan padat. Menurutnya, saat ini masih jarang yang memiliki alat isi ulang produk otomatis untuk produk dengan massa jenis padat.

Hal ini karena kebanyakan alat isi ulang berfokus pada produk dengan massa jenis cair. Alat ini juga dilengkapi camera object detection yang mampu mendeteksi kapasitas wadah konsumen.

Dengan demikian, dapat mengurangi kesalahan jumlah produk yang diisi dan tidak tumpah. Selain itu, terdapat pembersih wadah otomatis, yang dapat dipakai untuk membersihkan wadah konsumen.

Juga dilengkapi dengan sinar ultraviolet untuk membunuh mikroorganisem, patogen, dan sterilisasi. Inovasi ini juga dilengkapi dengan adanya aplikasi khusus.  

Aplikasi ini nantinya dapat mengetahui lokasi Belirefill, mengetahui jumlah produk yang tersedia, apa saja jenisnya, riwayat transaksi, merk, kode produksi, dan tanggal kedaluwarsa sebagai upaya pencegahan apabila label pada kemasan telah rusak.

"Dengan begitu, konsumen tidak perlu membeli produk kemasan plastik. Cukup membawa wadah yang dimiliki dari rumah,” ungkap dia.

Untuk diketahui, inovasi ini mendapatkan pendanaan pada PKM 2023 dan mendapatkan Juara 1 Kategori PKM KC-KI-VGK Lomba PKP 2 PKM Pusat Prestasi Mahasiswa (Puspresma) PTMA ke-2 Tahun 2023. Sejauh ini, Belirefill telah menghasilkan alat prototipe yang sudah hampir jadi.

Begitupun dengan pengujian untuk sistem dari alatnya. Untuk prototipe aplikasinya telah sampai tahap UI/UX design. Ia berharap alat ini nantinya ditempatkan di supermarket atau toko-toko yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

Hal ini nantinya diharapkan sekaligus dapat mengurangi penggunaan plastik di Indonesia. Kemudian juga memudahkan masyarakat mengisi ulang produk tanpa takut melebihi kapasitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement