Rabu 10 Feb 2021 05:56 WIB

Sumbangan 40 Ribu Masker untuk Pemkab Bekasi

Sebagai perusahaan swasta di Bekasi, Aice Group ikut memperkuat masyarakat.

Red: Bilal Ramadhan
Aice Group memberikan sumbangan masker kepada Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja
Foto: Istimewa
Aice Group memberikan sumbangan masker kepada Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menyampaikan apresiasinya atas langkah Aice Group dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang terus menjalankan misi kemanusiaan bagi masker ke seluruh Indonesia. Eka menilai produsen es krim yang menjadi salah satu industri tangguh Covid-19 di wilayahnya ini menjadi contoh positif bagaimana kerjasama para pemangku kepentingan melawan virus ini.

“Saya mengapresiasi gerakan pentahelix yang dibangun oleh Aice dan GP Ansor. Memang di saat bangsa kita sedang mengalami dobel resesi ini, kerjasama akan memperkuat kondisi rakyat. Walaupun proses vaksinasi Covid-19 sudah mulai jalan, tapi masyarakat tetap harus disiplin pakai masker dan Prokes dalam aktifitasnya,” kata Eka.

Eka menyampaikan apresiasi tersebut setelah distribusi 5 juta masker medis AICE-SHIELD yang dijalankan koalisi misi kemanusiaan GP Ansor, Aice Group dan Kantor Staf Presiden (KSP) di wilayahnya. Seperti diketahui sebelumnya, di luar alokasi masker yang dilakukan koalisi di wilayah DKI dan Jawa Barat, Kabupaten Bekasi mendapatkan 40 ribu masker AICE-Shield sejak bulan Desember lalu.

Berdasarkan rilis yang diterima pada Selasa (9/2), alokasi masker medis yang diproduksi oleh Pabrik Aice Mojokerto ini didistribusikan bukan hanya melalui pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi, namun juga lewat Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten dan Gugus Tugas di lokal kawasan industri MM-2100 Bekasi.

Sementara itu, Juru Bicara sekaligus Brand Manager Aice Group Sylvana mengatakan koalisi pentahelix yang dibangun perusahaannya bersama GP Ansor dan KSP melibatkan banyak pemangku kepentingan. Menurutnya, saat ini Indonesia membutuhkan kerjasama semua pihak di semua tempat dan tidak lagi memilih-milih klaster tertentu.

“Dalam gelombang besar pandemi sekarang, kita perlu menghimpun semua kekuatan. Sebagai salah satu perusahaan swasta di Bekasi, kami bekerjasama dengan semua pihak dalam memperkuat masyarakat. Swasta, pemerintah, ormas, sekolah dan pesantren, hingga media massa adalah pemegang saham gerakan kemanusiaan ini,” ujar Sylvana.

Sylvana juga menjelaskan gerakan penguatan masyarakat Indonesia melawan pandemi korona ini diawali dari dalam perusahaan dan masyarakat terdekatnya sendiri. Salah satu produsen es krim terbesar di Indonesia ini telah mengimplementasikan kaidah New Normal dalam proses bisnisnya sejak awal pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement