Rabu 05 May 2021 14:48 WIB

Delegasi Turki Kunjungi Mesir Bahas Normalisasi Hubungan

Pertemuan pejabat tinggi kedua negara berfokus pada langkah-langkah yang diperlukan yang dapat mengarah pada normalisasi hubungan antara kedua negara, kata Kemlu Turki - Anadolu Agency

Red: Christiyaningsih
Pertemuan pejabat tinggi kedua negara berfokus pada langkah-langkah yang diperlukan yang dapat mengarah pada normalisasi hubungan antara kedua negara, kata Kemlu Turki - Anadolu Agency
Pertemuan pejabat tinggi kedua negara berfokus pada langkah-langkah yang diperlukan yang dapat mengarah pada normalisasi hubungan antara kedua negara, kata Kemlu Turki - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Delegasi pejabat senior Turki akan melakukan kunjungan dua hari ke Mesir Rabu ini, menurut Kementerian Luar Negeri Turki.

Konsultasi politik antara kedua negara akan dilakukan oleh delegasi yang dipimpin oleh Sedat Onal, wakil menteri luar negeri Turki, dan Hamdi Sanad Loza, wakil menteri luar negeri Mesir pada 5-6 Mei di Kairo, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

"Pertemuan konsultasi ini akan fokus pada langkah-langkah yang diperlukan untuk normalisasi hubungan bilateral dan dalam konteks regional," kata pernyataan itu.

Pada 15 April, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengumumkan bahwa kedua negara telah menyepakati saluran komunikasi pertama antara intelijen Turki dan Mesir yang akan dilanjutkan melalui kementerian luar negeri kedua negara.

Cavusoglu mengatakan Mesir telah mengundang pihak Turki untuk melakukan kunjungan tersebut pada awal Mei, yang akan diadakan di tingkat wakil menteri luar negeri. Setelah pertemuan antar-delegasi, Cavusoglu mengatakan dia juga bisa bertemu dengan sejawatnya dari Mesir.

Turki dan Mesir baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tentang perbaikan hubungan bilateral, keduanya menyampaikan harapan pemulihan hubungan setelah lebih dari tujuh tahun ketegangan politik.

Kedua negara saling bertukar sinyal positif untuk menjalin komunikasi dan dialog, termasuk kemungkinan mengadakan pembicaraan untuk mengatur perbatasan maritim mereka di Mediterania Timur.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ مَا قَالُوْا ۗوَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ اِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوْا بِمَا لَمْ يَنَالُوْاۚ وَمَا نَقَمُوْٓا اِلَّآ اَنْ اَغْنٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ مِنْ فَضْلِهٖ ۚفَاِنْ يَّتُوْبُوْا يَكُ خَيْرًا لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ عَذَابًا اَلِيْمًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚوَمَا لَهُمْ فِى الْاَرْضِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
Mereka (orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakiti Muhammad). Sungguh, mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir setelah Islam, dan menginginkan apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), sekiranya Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di bumi.

(QS. At-Taubah ayat 74)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement