REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) segera merampungkan rencana perubahan format Liga Champions. Perubahan format kompetisi kasta tertinggi antarklub Eropa itu rencananya akan mulai diterapkan pada 2024 dan berlangsung selama sembilan musim.
Pada awal tahun ini, UEFA mengumumkan rencana perubahan format Liga Champions. Kendati begitu, sejumlah poin dalam perubahan format Liga Champions yang akan diusung UEFA sempat memicu kontroversi. Salah satu poin yang disorot adalah rencana penghapusan babak penyisihan dan menambah jumlah klub kontestan menjadi 36 klub, yang sebelumnya diikuti 32 klub.
Dengan perubahan ini, jumlah pertandingan di pentas Liga Champions dalam satu musim juga ikut bertambah. Namun, bertambahnya jumlah laga dinilai bakal mengganggu jadwal kompetisi domestik. Juga dengan hilangnya peluang klub-klub yang relatif kecil dan tidak diunggulkan untuk bisa tampil di putaran grup.
Ada pula sorotan terhadap rencana UEFA memberikan dua slot terhadap klub-klub yang memiliki sejarah dan tradisi di kompetisi tersebut. Sebagai contoh, apabila perubahan itu diterapkan pada musim ini, maka Tottenham Hotspur bisa mendapatkan jatah tampil di Liga Champions meski hanya finis di peringkat ketujuh Liga Primer Inggris musim lalu.
UEFA dikabarkan siap menjawab berbagai kontroversi itu dengan mengubah atau menghapus poin-poin tersebut. UEFA agaknya tidak mau memicu kontroversi layaknya rencana gelaran Liga Super Eropa, yang akhirnya urung digelar lantaran mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, terutama dari berbagai kelompok suporter.
"Komite Eksekutif UEFA, yang telah mengusulkan perubahan format Liga Champions, rencananya akan kembali mengadakan pertemuan pada bulan depan. Dalam pertemuan tersebut, UEFA diharapkan sudah mengambil keputusan final soal perubahan format Liga Champions. Nantinya, perubahan ini akan resmi diterapkan pada 2024 mendatang dan berlaku selama sembilan musim,'' tulis laporan Times, seperti dilansir Daily Mail, Rabu (18/8).
Sejumlah klub besar Eropa dikabarkan siap memberikan masukan dan saran kepada UEFA soal penghapusan berbagai poin-poin kontroversial tersebut. Klub-klub tersebut juga akan menampung saran dan masukan dari kelompok suporter terkait rencana perubahan format Liga Champions tersebut.
