Rabu 03 Nov 2021 16:19 WIB

DKI Jakarta PPKM Level 1, IHSG Ditutup Naik 0,91 Persen

DKI Jakarta merupakan barometer ekonomi nasional.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (3/11), setelah dua hari beruntun mengalami koreksi. IHSG ditutup menguat sebesar 0,91 persen ke posisi 6.552,13 seiring dengan penguatan indeks LQ45 sebesar 1,24 persen. 

Dari dalam negeri, riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut pergerakan IHSG mendapat pengaruh dari kebijakan yang menetapkan DKI Jakarta dan sejumlah daerah di Jawa menerapkan PPKM level 1. Keputusan itu berlaku mulai 2 sampai 15 November 2021. 

Baca Juga

"Pasar tampaknya menyambut positif kabar tersebut di mana DKI Jakarta merupakan barometer ekonomi nasional," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Rabu (3/11). 

Menurut riset, penerapan PPKM level 1 akan memberi ruang dalam mendukung proses pemulihan ekonomi. Dengan masuknya DKI Jakarta pada level 1, Covid-19 dapat ditangani lebih baik sehingga akan mendukung mobilitas masyarakat dan pulihnya aktivitas usaha.

IHSG ditutup naik saat bursa regional Asia mengalami koreksi. Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, pelaku pasar dan investor di Asia sedang menunggu hasil pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed), untuk mendapatkan sinyal kebijakan tapering.

IHSG juga sempat tertekan pada perdagangan sesi pertama hari ini sejalan dengan penurunan bursa Asia. Kenaikan kasus Covid-19 di Cina menjadi sentimen negatif bagi pasar. Pembatasan yang lebih ketat untuk menahan penyebaran Covid-19 kemungkinan akan terjadi di Beijing. 

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya SMGR, BUKA, WIKA, ITMG, dan PTPP. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan, di antaranya UNTR, JPFA, GGRM, MNCN, dan TPIA. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement