Kamis 02 Dec 2021 12:16 WIB

Erick Thohir: BUMN Karya Jangan Palugada

Erick Thohir menginginkan BUMN karya kembali pada core bussiness mereka.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bakal mengembalikan seluruh BUMN karya kembali pada core bussiness yakni Engineering Procurement Construction (EPC) dan pembangunan gedung. Erick menyebut selama ini BUMN karya terkesan mengerjakan terlalu banyak lini bisnis yang tidak sejalan dengan bisnis inti perusahaan. 

"Toh ke depan kita akan memperkuat Jasa Marga sebagai perusahaan karya untuk tol. (BUMN karya) yang lainnya akan kembali pada khittah sebagai perusahaan karya yang fokus ke EPC dan pembangunan gedung, nggak seperti sekarang palugada, semua ada di (BUMN) karya," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/12).

Baca Juga

Oleh karena itu, ucap Erick, mayoritas rencana privatisasi akan dilakukan terhadap jalan tol milik BUMN karya. Erick ingin konsolidasi BUMN karya nantinya seperti Himbara dan Telkom Group yang memiliki fokus yang jelas antarperusahaan. Dengan begitu, BUMN karya akan menjadi kekuatan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Contoh kita akan konsolidasikan kantor BUMN karya yang jumlahnya banyak di luar negeri, buat apa, itu sebuah pemborosan. Waskita, Wika, punya kantor sendiri. Kita sudah minta itu ditutup semua, gabung jadi satu kantor," ucap Erick.

Menurut Erick, dengan konsolidasi akan menjadikan Indonesia mempunyai perusahaan karya yang sehat, ekspertis, dan memiliki nilai tambah. Erick juga tengah berupa melobi negara-negara yang mempunyai akses pendanaan murah seperti UEA untuk membiayai proyek-proyek BUMN karya di luar negeri.

"Istana kepresdidenant di Niger itu yang bangun karya kita tapi kalau kompetisi modal mahal, sama ketika ditugaskan suplai gerbong kereta ke Bangladesh. Itu fokus kita mencari dana murah dari negara yang fundingnya kuat, mudah-mudahan ada perbaikan pada 2022," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement