Kamis 28 Apr 2022 23:02 WIB

1 dari 5 Spesies Reptil Berisiko Punah, Buaya Paling Terancam

Sekitar 58 persen buaya ditemukan di bawah ancaman

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) yang baru ditangkap dari muara Sungai Cibanten.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) yang baru ditangkap dari muara Sungai Cibanten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penilaian global besar pertama mengungkap setidaknya satu dari lima spesies reptil terancam punah. Reptil yang terancam punah ini termasuk lebih dari setengah penyu dan buaya.

Penurunan bencana keanekaragaman hayati di seluruh dunia semakin dilihat sebagai ancaman bagi kehidupan di Bumi. Ini sama pentingnya dengan ancaman perubahan iklim yang saling terkait.

Baca Juga

Dilansir dari Sciencealert, Kamis (28/4/2022), ancaman terhadap makhluk lain telah didokumentasikan dengan baik. Lebih dari 40 persen amfibi, 25 persen mamalia, dan 13 persen burung bisa menghadapi kepunahan. Namun hingga saat ini, para peneliti belum memiliki gambaran yang komprehensif tentang proporsi reptil yang berisiko.

Dalam penilaian global baru, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, para peneliti menilai 10.196 spesies reptil dan mengevaluasi mereka menggunakan kriteria dari Daftar Merah spesies terancam dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Mereka menemukan bahwa setidaknya 1.829  spesies atau 21 persen termasuk rentan, terancam punah, atau sangat terancam punah. “Ini melebihi jumlah spesies yang kita lihat terancam,” kata rekan penulis Neil Cox, yang mengelola Unit Penilaian Keanekaragaman Hayati Internasional IUCN dan ikut memimpin penelitian.

Buaya dan penyu ditemukan di antara spesies yang paling berisiko. Sekitar sekitar 58 persen dan 50 persen dari mereka yang dinilai ditemukan berada di bawah ancaman. Ancaman ini terjadi karena eksploitasi berlebihan dan penganiayaan.

Buaya dibunuh untuk diambil dagingnya dan dikeluarkan dari pemukiman manusia. Sementara penyu menjadi sasaran perdagangan hewan peliharaan dan digunakan untuk pengobatan tradisional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement