Selasa 07 Jun 2022 02:40 WIB

Besi dan Baja Dongkrak Ekspor Sulteng Sepanjang April 2022

Selama April 2022, total ekspor Sulteng 1,7 miliar dolar AS.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Besi dan baja (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat komoditas besi dan baja berkontribusi besar dalam mendongkrak ekspor Sulteng sepanjang April 2022.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Besi dan baja (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat komoditas besi dan baja berkontribusi besar dalam mendongkrak ekspor Sulteng sepanjang April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat komoditas besi dan baja berkontribusi besar dalam mendongkrak ekspor Sulteng sepanjang April 2022.

"Selama April 2022, total ekspor Sulteng 1,7 miliar dolar AS, naik12,5 juta dolar AS atau 0,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kontribusi terbesar terhadap ekspor Sulteng berasal dari besi dan baja senilai 1,3 miliar dolar AS atau 76 persen dari total nilai ekspor," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sulteng Sutrisno S Abudungut di Kota Palu.

Baca Juga

Berikutnya disusul komoditas nikel yang berkontribusi senilai 198,4 juta dolar AS atau 11,69 persen dan bahan bakar mineral senilai 108 juta atau dolar AS atau 6,36 persen daritotal ekspor. Sutrisno mengatakan kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah enam persen.

Berdasarkan negara tujuan ekspor, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama April 2022 yang mencapai 695,2 juta dolar AS atau 40,97 persen dari total nilai ekspor Sulteng. "Diikuti Taiwan senilai 449,8 juta dolar AS atau 26,51 persen, Korea Selatan senilai 107,4 juta dolar AS atau 6,33 persen dan Italia senilai 100 juta dolar AS atau 5,89 persen. Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah 5 persen," kata Sutrisno.

Sutrisno menambahkan, selama April 2022, keseluruhan transaksi ekspor melalui Sulteng yang senilai 1,7 miliar Dollar AS difasilitasi oleh Pelabuhan Kolonodale di Kabupaten Morowali Utara senilai 1,5 miliar dolar AS dan Pelabuhan Luwuk di Kabupaten Banggai senilai 191 juta dolar AS.

Sedangkan ekspor melalui pelabuhan di provinsi lainnya tercatat 5,4 juta dolar AS masing-masing melalui Tanjung Perak Provinsi Jawa Timur senilai 2,1 juta dolar AS, Tanjung Priok Provinsi DKI Jakarta senilai 2,9 juta Dollar AS, Tanjung Emas Provinsi Jawa Tengah senilai 0,2 juta dolar AS.

"Kemudian pelabuhan di MakassarProvinsi Sulawesi Selatan senilai 0,3 juta dolar AS dan sisanya senilai 0.l,04 juta dolar AS melalui Bandara Soekarno Hatta Banten. Hal ini berarti pelabuhan muat ekspor di Sulteng berperan sebesar 99,68 persen," tambahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement