Jumat 24 Jun 2022 07:00 WIB

Mengapa Sayuran Slada Hidroponik Pahit dan Solusinya

Pernahkan Anda mendapati sayuran daun terasa pahit? Rasa pahit pada sayuran daun bisa terjadi dari berbagai hal tidak hanya dari cara budidayanya.

Rep: Slamet Riyanto/ Red: Partner
Pegiat hidroponik
Pegiat hidroponik

Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Tani Pagertani Maharaja Depok sedang melakukan panen slada<a href= hidroponik di pagertani farm. Panen yang tepat ikut menentukan kualitas slada" />
Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Tani Pagertani Maharaja Depok sedang melakukan panen slada hidroponik di pagertani farm. Panen yang tepat ikut menentukan kualitas slada

Pernahkan Anda mendapati sayuran daun terasa pahit? Rasa pahit pada sayuran daun bisa terjadi dari berbagai hal tidak hanya dari cara budidayanya.

Begitu juga dengan sayuran daun slada yang sering kali dikonsumsi dalam keadaan segar, artinya tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Awalnya ada yang beranggapan rasa pahit karena sayuran slada dibudidayakan dengan cara hidroponik, namun beberapa petani hidroponik setelah melakukan berbagai upaya hasilnya tetap saja pahit, bahkan juga ditemukan sayuran yang ditanam dengan media tanam tanah juga terasa pahit.

Lantas apa penyebabnya? Ada beberapa penyebab rasa pahit pada sayuran daun khususnya daun slada diantaranya:

1. Rasa pahit pada sayuran slada disebabkan karena jenis varietasnya. Ada beberap jenis varietas slada yang rasanya pahit, seperti halnya buah pare yang juga rasanya pahit. Jenis ini sulit dikendalikan karena memang punya rasa pahit.

Solusinya, ganti benih slada varietas lain

2. Terlambat Memanen

Sekilas masalah ini tidak ada dampaknya, namun secara kualitas akan berdampak pada rasa daun slada yang berubah menjadi pahit. Ini disebabkan karena semakin bertambahnya usia tanaman maka tanaman cenderung kan memasuki masa generatif dari vegetatif.

Solusinya, panenlah slada sesuai usia dan jadwal yang sudah ditentukan

3. PPM Terlalu Tinggi

Tatanam sayuran slada pada dasarnya membutuhkan PPM tidak terlalu tinggi, yaitu berkisar antara 560-840 PPM.

Solusinys, jangan lupa bak air tandon nutrisi harus secara berkala dilakukan pengecekan dengan TDS meter.

4. Pengaruh Cuaca

Para petani hidroponik pasti sering mendapati tanaman slada yang tumbuh tidak normal seperti yang ada disekitarnya, daun tidak berkembang, tidak bisa melebar, bahkan cenderung stanting (kunted). Kondisi seperti ini disebabkan oleh faktor cuaca, sinar matahari terlalu terik sehingga sinar ultra violet (UV) terlalu berlebihan yang sampai pada tanaman. Faktor cuaca ekstrim juga mempengaruhi suhu bak tandon air nutrisi, suhu air yang terlalu tinggi. Kondisi seperti ini memicu tanaman slada untuk masuk pada fase generatif karena stress.

Solusinya, untuk memfilter sinar UV gunakan green house dengan atap plastik UV yang sesuai.

Bak tandon air nutrisi hidroponik usahakan berwarna gelap dan tidak terpapar langsung sinar matahari, ditanam dibawah tanah solusi yang paling idel. ( Slamet Riyanto )

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement