Rabu 20 Jul 2022 07:22 WIB

Inggris Catat Rekor Suhu Tertinggi

Suhu tinggi mengangu layanan kereta di Inggris.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang-orang duduk di rerumputan yang terpanggang matahari di Greenwich Park dengan latar belakang museum Maritim dan distrik keuangan Canary Wharf di London, Minggu 17 Juli 2022. Badan cuaca Inggris telah mengeluarkan
Foto: AP Photo/Tony Hicks
Orang-orang duduk di rerumputan yang terpanggang matahari di Greenwich Park dengan latar belakang museum Maritim dan distrik keuangan Canary Wharf di London, Minggu 17 Juli 2022. Badan cuaca Inggris telah mengeluarkan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris pada Selasa (19/7/2022) mencatat rekor suhu tertinggi mencapai 40 derajat celcius. Gelombang panas menyebabkan rel kereta melengkung dan memicu kebakaran di seluruh London.

The Met Office atau badan cuaca Inggris mengatakan, rekor suhu tercatat di Coningsby, Inggris tengah, yang mencapai 40,3 derajat celcius. Sementara suhu di 34 wilayah di seluruh Inggris melampaui suhu tertinggi sebelumnya yaitu 38,7 derajat celcius, yang tercatat pad 2019. Kepala Ilmuwan di Met Office, Stephen Belcher tidak menyangka akan melihat kenaikan suhu ekstrem di Inggris dalam karirnya.

 

"Penelitian yang dilakukan di sini, di Met Office telah menunjukkan bahwa hampir tidak mungkin bagi Inggris untuk mengalami suhu 40 derajat celcius dalam iklim yang tidak terganggu, tetapi perubahan iklim yang didorong oleh gas rumah kaca telah memungkinkan suhu ekstrem ini," kata Belcher.

 

Met Office memprediksi suhu akan turun pada Rabu (20/7/2022). Namun memperingatkan kemungkinan munculnya badai petir yang hebat.

 

Layanan kereta api di rute utama dari London ke pantai timur dan barat negara telah dibatalkan. Sementara perusahaan listrik melaporkan pemadaman massal, dan pusat kota yang biasanya sibuk tampak sepi. Brigade Pemadam Kebakaran London mendesak warga untuk berhenti mengadakan barbekyu, karena ratusan petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api di seluruh ibu kota.

 

Di sebelah timur, api besar melalap rumah-rumah di desa Wennington. Api melahap sekitar 40 hektare ladang kering di sekitarnya. Di tempat lain, area padang rumput besar di sekitar ibu kota terbakar, mengepulkan asap di atas jalan-jalan utama dan area terdekat.  Layanan Ambulans London telah menangani 400 panggilan per jam karena panas yang ekstrem.

 

 "Kami melihat peningkatan jumlah pasien yang mengalami paparan panas, kesulitan bernapas, pusing dan pingsan," kata Wakil Direktur Operasi Ambulans, Peter Rhodes.

 

Inggris menyatakan keadaan darurat nasional karena suhu tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menteri Transportasi Grant Shapps mengatakan, suhu panas menyebabkan banyak gangguan perjalanan.

 

"Infrastruktur, yang sebagian besar dibangun dari zaman Victoria, tidak dibangun untuk menahan suhu seperti ini," ujar Shapps.

 

Operator Jaringan Kereta Api menyarankan penumpang untuk tidak bepergian, jika benar-benar diperlukan. "Panas Ekstrim: Semua layanan dihentikan. Jangan datang ke stasiun," kata Avanti West Coast, yang menjalankan layanan kereta api dari London ke kota-kota seperti Liverpool, Manchester dan Glasgow.

 

Ilmuwan iklim mengatakan suhu yang dulu tak terpikirkan di London kemungkinan akan menjadi lebih umum di tahun-tahun mendatang. Seorang profesor iklim dan ekonomi makro di European University Institute, Sony Kapoor, mengatakan, dia telah lama berpikir bahwa orang meremehkan dampak fisik dari perubahan iklim di zaman sekarang.  

 

"Tetapi bahkan saya tidak pernah berpikir kita akan melihat 40 derajat celcius di London pada tahun 2022," kata Kapoor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement