Selasa 23 Aug 2022 20:33 WIB

Polri akan Tangani Rumah Judi yang Sponsori Klub Liga Indonesia

Sejumlah klub diduga didukung oleh situs judi, PSSI bantah disponsori situs judi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Israr Itah
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo.
Foto: @divisihumaspolri
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Isu mengenai rumah judi yang menjadi sponsor sejumlah klub sepak bola di Indonesia ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini. Beberapa klub yang diduga disponsori rumah judi, yaitu Persikabo 1973, PSIS Semarang, Arema FC, serta operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Menanggapi itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Polri akan memberantas segala bentuk perjudian. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bersama Polda seluruh Indonesia akan bertindak memberantas dunia judi yang sangat merasahkan masyarakat. 

Baca Juga

“Pokoknya sikat segala bentuk perjudian, komitmen dari Kapolri, sikat habis. Mulai dari tingkat Polres, Polda, Mabes juga Ditsiber untuk bergerak,” tegas Dedi saat dihubungi, Selasa (23/8/2022).

Namun Dedi tidak menyampaikan apakah pihaknya akan memanggil PT LIB dan PSSI terkait rumah judi yang menjadi sponsor beberapa klub di Liga Indonesia. Ia hanya memastikan bahwa segala kasus perjudian akan ditangani.

“Wis kwabeh, Siber urusane (Sudah semuanya, Siber urusannya), segala teknis Siber yang menindaklanjuti,” tuturnya. 

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) menilai sponsor rumah judi pada klub-klub sepak bola Indonesia sangat merusak moral bangsa terutama generasi muda. IPW meminta kepolisian agar menangkap dan memproses orang-orang yang terlibat pada masuknya rumah judi untuk mensponsori klub-klub sepak bola di Indonesia.

Sekjen PSSI Yunus Nusi merespons pernyataan ini dengan mengatakan bahwa selama ini PSSI dan PT LIB tidak bekerja sama dengan situs judi online. PSSI dan LIB juga tidak terlibat dengan kerja sama yang dibuat klub dengan situs online tersebut.

Kalau kemudian kerja sama itu dianggap meresahkan, Yunus mengatakan PSSI dalam waktu dekat akan mengundang klub-klub tersebut. "Kami akan mengundang klub-klub yang dilaporkan tersebut. Apabila ternyata ini diduga kuat melanggar etis bahkan melanggar hukum, tentu kami akan memanggil karena mereka anggota kami dan akan kami mintai klarifikasi," kata Yunus dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa.

Yunus menambahkan, secara umum PSSI akan mengambil sikap menyarakan untuk mengambil langkah terbaik, karena prinsipnya sepak bola itu untuk semua dan harus membahagiakan.

"Tidak boleh sepak bola itu meresahkan. Jadi dipastikan para anggota kami untuk mengambil langkah terbaik. Sebelum ada hal-hal yang meresahkan, saya sarankan agar dihentikan dulu kerja sama itu,” kata dia.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement