Jumat 16 Sep 2022 14:10 WIB

5 Jurus Telkom Genjot Profitabilitas dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Telkom menyebut 5 jurus genjot profitabilitas dengan five bold moves

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus mempercepat realisasi lima strategi utama perusahaan. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi mengatakan realisasi tersebut bertujuan untuk menggenjot competitive advantage demi sustainability growth dan mempertahankan posisi pemimpin di industri.
Foto: Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus mempercepat realisasi lima strategi utama perusahaan. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi mengatakan realisasi tersebut bertujuan untuk menggenjot competitive advantage demi sustainability growth dan mempertahankan posisi pemimpin di industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus mempercepat realisasi lima strategi utama perusahaan. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi mengatakan realisasi tersebut bertujuan untuk menggenjot competitive advantage demi sustainability growth dan mempertahankan posisi pemimpin di industri.

"Telkom terus mempercepat realisasi lima strategi utama perusahaan. Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya perseroan mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing dan value creation," ujar Heri dalam paparannya pada Public Expose Live 2022 di Jakarta, Jumat (16/9).

Heri mengatakan fokus Telkom pada tiga pilar utama bisnisnya meliputi mengukuhkan konektivitas digital untuk maksimalisasi arus kas perusahaan, investasi pada digital platform dan pengembangan kapabilitas bisnis, serta selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation. Heri memaparkan lima strategi utama perusahaan, yang dimulai dari strategi Fixed & Mobile Convergence (FMC).

Heri menyebut Telkom terus memperkuat penetrasi pasar, efisiensi biaya, dan keunggulan operasi, seiring dengan upaya dalam meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan. Heri mengatakan Telkom juga telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara dengan Singtel untuk pengembangan inisiatif FMC dan pengembangan data center regional.

"Selain itu, juga dilakukan komunikasi intensif dengan stakeholder dan penyiapan tim transformasi di lingkungan internal," ucap Heri. Strategi kedua menyasar pada InfraCo yang merupakan inisiatif perseroan untuk membuka potensi konsolidasi aset infrastruktur yang dimiliki, mencakup infrastruktur jaringan akses optik dan tower.

Setelah diawali dengan IPO Mitratel pada tahun lalu dan langkah akuisisi aset menara telekomunikasi diselesaikan, ucap Heri, Mitratel kini menjadi perusahaan menara terbesar dan pemimpin di pasar Asia Tenggara dengan kepemilikan lebih dari 35 ribu menara. Heri melanjutkan, Data Center Co menjadi strategi ketiga perusahaan dengan melakukan proses konsolidasi aset dan peningkatan kapasitas bisnis data center.

Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis data center, lanjut Heri, Telkom bekerja sama dengan hyperscaler dan juga berkolaborasi dengan Singtel untuk memperluas pasar regional.

"Selanjutnya Telkom akan melakukan konsolidasi data center domestik dan internasional," sambung Heri.

Heri mengatakan strategi keempat Telkom ialah inisiatif bussiness to bussiness (B2B) IT Service yang diawali langkah transformasi secara internal maupun eksternal melalui kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan AWS. Perseroan menyiapkan Telkomsigma menjadi pemain terdepan B2B IT Service untuk melayani pasar korporasi, BUMN, pemerintah, dan UMKM.

"Terakhir, strategi utama yang akan direalisasikan Telkom adalah mengembangkan perusahaan digital atau DigiCo yang fokus pada segmen bisnis B2B dan bussiness to consumer (B2C)," kata Heri.

Telkomsel, ucap Heri, melalui PT Telkomsel Ekosistem Digital mengembangkan portofolio bisnis vertikal di sektor digital, yakni kesehatan (health-tech) melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan (edu-tech) melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo, yang akan memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian digital nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement