Jumat 28 Oct 2022 06:05 WIB

10 Sahabat Nabi yang Dijanjikan Surga

Pencapaian terbesar dan terdalam di dunia ini adalah menjadikan surga tujuan utama.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Sahabat Nabi (ilustrasi). 10 Sahabat Nabi yang Dijanjikan Surga
Foto: Dok Republika
Sahabat Nabi (ilustrasi). 10 Sahabat Nabi yang Dijanjikan Surga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencapaian terbesar dan terdalam di dunia ini adalah menjadikan Jannah (surga) sebagai tujuan utama. Dari awal kehidupan di bumi hingga hari ini dan generasi yang akan datang, satu-satunya harapan yang kita sebagai umat Islam optimistis adalah keyakinan suatu hari nanti semua pasang surut kita akan berakhir dan kita akan diberi pahala yang berlimpah di surga. 

Dengan karunia Allah, beberapa umat Islam telah mengetahui nasib mereka bahwa tempat tinggal terakhir mereka adalah Jannah. Dengan mengingat hal itu, di bawah ini adalah beberapa dari 10 orang paling beruntung yang berjalan di permukaan bumi.

Baca Juga

10 Sahabat Nabi yang Dijanjikan Surga

1. Abu Bakar As-Siddiq (573-634 M)

Abu Bakar diberi gelar “As Siddiq” atau (Penguji Kebenaran). Dia dua setengah tahun lebih muda dari nabi Muhammad dan orang pertama yang masuk Islam. Dia selalu menjadi sahabat yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad. Dan dia mengenalnya lebih baik daripada pria lain.

2. Umar bin Khattab (584-644 M)

Dia memerintah dari Quraisy, suku Banu Adi. Dan hidup sebagai salah satu khalifah Muslim paling kuat dan paling berpengaruh yang dikenal dalam sejarah dan menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua. Inilah orang yang namanya disandingkan dengan keadilan dan kebenaran, kekuatan dan keberanian, dan asketisme dan kesalehan. Dia saleh, mengamati dan takut kepada Allah, dan menangis karena takut kepada-Nya. Dia adalah Khalifah kedua dan salah satu mertua Nabi. Pertobatannya ke Islam menandai awal dari fase baru seruan tersebut.

3. Utsman bin Affan (577-656 M)

Utsman bin Affan lahir di Taif, dekat Mekah kira-kira enam tahun setelah Tahun Gajah dari keluarga kaya Quraisy. Sepanjang hidupnya dia adalah orang yang baik, dermawan dan bahkan sebelum dia masuk Islam dia akan dengan bebas memberikan uang untuk membantu mereka yang membutuhkan. Pernikahannya dengan dua putri Nabi telah membuat Utsman mendapat julukan Dhun-Noorayn (yang memiliki dua cahaya).

4. Ali bin Abi Thalib (600-661 M)

Ali lahir pada tanggal 13 Rajab bulan Gajah. Cinta antara Ali dan nabi adalah ilahi karena mereka memiliki banyak kesamaan; bukan tampang atau sikap tapi mereka berdua lahir di bulan Gajah dan sama-sama memiliki kakek yang sama, Abdul Mutalib.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوْتُ بِالْجُنُوْدِ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍۚ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّيْۚ وَمَنْ لَّمْ يَطْعَمْهُ فَاِنَّهٗ مِنِّيْٓ اِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً ۢبِيَدِهٖ ۚ فَشَرِبُوْا مِنْهُ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۙ قَالُوْا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ ۗ قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

(QS. Al-Baqarah ayat 249)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement