Senin 31 Oct 2022 06:12 WIB

Rektor Unair Terpilih Jadi Ketua Forum Rektor Indonesia

Ketua Forum Rektor mengajak seluruh rektor bisa berkolaborasi dan kerja sama.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Mohammad Nasih dikukuhkan sebagai ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2022-2023.
Foto: Dok Unair
Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Mohammad Nasih dikukuhkan sebagai ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2022-2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih dikukuhkan sebagai ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2022-2023. Pemilihan ketua FRI dilakukan dalam konferensi yang diselenggarakan di Gedung Airlangga Convention Center Kampus C Unair, Surabaya pada 29 hingga 30 Oktober.

FRI sebelumnya dinahkodai Rektor UGM Periode 2017-2022, Prof Panut Mulyono. “Menjadi ketua Forum Rektor Indonesia merupakan sebuah amanah dan tentunya harus diterima. Ada persyaratan yang harus dijalani yaitu kolaborasi dan kerja samanya,” kata Nasih, Ahad (30/10/2022).

Baca Juga

Nasih mengajak seluruh rektor melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan para rektor perguruan tinggi lainnya, sehingga dapat mencapai tujuan bersama. Ia menegaskan, forum rektor bukan milik satu kalangan, tetapi milik bersama yang harus dipelihara bersama-sama dan harus dibesarkan bersama.

“Jangan ada salah satu anggota yang tidak menyemangati dengan kolaborasi kita dapat mencapai tujuan yang kita inginkan, serta berikan kontribusi secara signifikan untuk kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” ujarnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap, FRI dapat melahirkan rekomendasi strategis dalam menghadapi tiga ancaman krisis dunia. Yaitu pangan, energi, dan ekonomi, baik tingkat lokal, regional, maupun nasional. Khofifah menyampaikan, dalam menghadapi ancaman krisis pangan, solusi yang bisa di implementasikan pemerintah daerah bisa efektif jika dirumuskan detail.

"Kalau ini jadi bagian dari rekomendasi Forum Rektor, sebetulnya adalah salah satu jawaban bahwa Indonesia bukan hanya siap pada ketahanan pangan, tapi juga kedaulatan pangan," ujarnya.

Khofifah juga berharap terbangunnya sinergitas antara pemerintah dengan FRI dalam menjalankan berbagai program, termasuk untuk menghadapi ancaman krisis. Khofifah menyebut, perguruan tinggi sangat ditunggu oleh banyak kepala daerah untuk bisa membangun sinergitas yang lebih konkret hari ini dan yang akan datang.

"Pemprov Jawa Timur merasakan berbagai inovasi telah dihadirkan oleh perguruan tinggi baik di Jatim maupun di luar Jatim," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement