Immobile Disebut Kartu Truf Buat Timnas Italia

Reuters/Giampiero Sposito
Pemain Timnas Italia (kiri-kanan), Ciro Immobile, Mario Balotelli dan Lorenzo Insigne, berbincang di sela-sela sesi latihan di Renato Curi, Perugia, Rabu (4/6).
Red: Citra Listya Rini

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan pemenang Sepatu Emas Salvatore 'Toto' Schillaci yakin penyerang Italia Ciro Immobile mampu mengulang aksi-aksi heroiknya dan menjadi bintang kejutan pada Piala Dunia 2014.


Schillaci mampu mencetak enam gol untuk Italia pada Piala Dunia 1990. Mantan penyerang Juventus dan Inter Milan itu dapat melihat sejumlah kesamaan antara dirinya dan Immobile, yang mencetak trigol saat tim Azzurri menang 5-3 atas klub Brasil Fluminense akhir pekan lalu..

"Terdapat kondisi-kondisi yang tepat bagi Immobile untuk menjadi kartu truf (pelatih Cesare) Prandelli," kata Schillaci kepada Corriere dello Sport. 

"Ia telah bermain dan mencetak banyak gol musim ini, ia berada dalam bentuk yang baik dan memiliki antusiasme hebat seperti yang saya miliki pada 1990. Ia cepat, melihat gawang seperti sejumlah kecil orang lain dan ia tidak memiliki sorotan terhadap dirinya," kata Schillaci menambahkan.

Italia memulai perjalanan mereka di Grup D dengan menghadapi Inggris di Manaus pada Sabtu (14/6) dan berkembang hasrat di Italia untuk dapat melihat Immobile menghuni tim inti, meski Prandelli lebih memilih penyerang AC Milan Mario Balotelli.

Immobile begitu tajam di Liga Serie A Italia musim lalu, mencetak 22 gol untuk Torino, yang finis di peringkat ketujuh di liga sebelum mendapatkan tiket ke Liga Europa, setelah tim peringkat keenam Parma tidak mendapat lisensi FIFA akibat masalah keuangan.

Penampilan pemain 24 tahun itu memancing minat raksasa Jerman Borussia Dortmund, yang tidak diragukan lagi akan memandang bahwa nilai transfer sebesar 15,6 juta euro cukup layak seandainya Immobile bersinar di Piala Dunia seperti yang dilakukan Schillaci.

Prandelli membuka pintu untuk membandingkan Immobile dengan Schillaci, namun ia kemudian menegaskan bahwa memainkan dua pemain di depan tidak sesuai bagi tim dengan begitu banyak gelandang berkualitas seperti yang dimiliki Italia.

"Saya membuat perbandingan dengan Schillaci sebab pada 1990, ia dipertimbangkan oleh semua orang sebagai penyerang kelima namun ia kemudian menjadi pencetak gol terbanyak," kata Prandelli.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler