Jerman yang Meragukan dan Meksiko yang Berskandal

Performa Jerman belum terlihat mumpuni di enam pertandingan terakhir.

EPA-EFE/Armando Babani
Pemain tim nasional Jerman berjalan ke pesawat untuk keberangkatan ke Rusia, untuk Piala Dunia 2018 di Frankfurt, Jerman (12/6).
Red: Joko Sadewo

REPUBLIKA.CO.ID, VATUTINKI — Juara dunia Jerman paham perlunya meningkatkan pola permainan mereka ketika memulai upaya mempertahankan gelar juaranya melawan Meksiko. Ini harus dilakukan jika tim tersebut ingin memastikan statusnya sebagai favorit turnamen.

Jerman memainkan pertandingan-pertandingan kualifikasi dengan sempurna. Mereka memenangkan keseluruhan 10 laga, hanya kebobolan empat gol dalam proses, dan juga merebut Piala Konfederasi tahun lalu. Tetapi performa terakhir mereka jauh dari kualitas sebagai pemenang Piala Dunia.

"Kami sadar bahwa kami perlu meningkatkan permainan kami,” kata Toni Kroos, pemain Jerman yang memenangi Piala Dunia 2014.



Hal ini, kata dia, mutlak dilakukan karena akan menjadi faktor penentu. Termasuk timnas Jerman harus menjaga kepercayaan diri. Kedua hal itu akan menentukan dalam turnamen ini.

Pelatih Joachim Loew hanya berhasil meraih satu kemenangan dalam enam pertandingan internasional terakhir mereka, yaitu saat menang 2-1 atas Saudi Arabia di pertandingan pemanasan akhir pekan lalu, dan hanya membuat satu laga tanpa kebobolan.

Persiapan mereka juga dibayangi oleh kemarahan masyarakat Jerman yang disebabkan oleh foto-foto gelandang Ilkay Gundogan dan Mesut Ozil bersama Presiden Turki Tayyip Erdogan. Kedua pemain keturunan Turki itu harus berurusan dengan cemoohan di pertandingan terakhir dan urusan itu pun belum mereda bahkan setelah mereka tiba di Rusia.

Foto-foto itu memicu badai kritik dari anggota parlemen di seluruh spektrum politik Jerman dan federasi sepak bola negara itu. Hal ini karena mereka berpendapat bahwa Erdogan tidak cukup menghormati nilai-nilai Jerman.

Meski demikian Jerman dikenal sebagai bintang turnamen, dengan setidaknya satu tempat semifinal di empat putaran Piala Dunia terakhir. "Kami sering membuktikan bahwa kami ada di sana ketika itu dimulai," kata Kroos.

Sementara  Meksiko harus menghadapi skandal kecil di internal mereka sendiri. Hal ini terkait dengan delapan pemain Meksiko yang menggelar pesta hingga larut malam menyusul pertandingan persahabatan melawan Skotlandia awal bulan ini. Meski asosiasi sepak bola negara itu melemparkan dukungan mereka di belakang para pemain.

Negara kawasan Amerika Tengah, yang telah mencapai babak 16 besar di enam Piala Dunia terakhir, harus cepat bangkit dari istirahatnya, jika mereka tidak ingin dikalahkan lawan mereka yang lengah.

Pencetak gol internasional terbanyak Meksiko, Javier Hernandez, mungkin saja bukan otomatis sebagai starter hari ini. Tetapi kecepatannya akan berguna untuk tim Juan Carlos Osorio.

Pelatih Meksiko itu tetap diam tentang strateginya dan dalam pertandingan pemanasan sangat sedikit mengungkapkan bagaimana dia berencana untuk menghentikan Jerman. Satu-satunya kemenangan Meksiko dalam 11 pertandingan melawan mereka adalah sejak 1985.

"Kami seharusnya tidak meremehkan mereka bahkan jika kami mengalahkan mereka tahun lalu," kata gelandang Jerman Sami Khedira.

Menurutnya, Jerman harus menganggap pertandingan ini sangat, sangat serius. "Kami tidak bisa hanya mengandalkan kualitas kami.” kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler