Drama Cahill dan Mertens Jelang Laga Inggris Vs Belgia

Bek senior Inggris ini mengaku telah memaafkan penyerang Belgia, Dries Mertens.

EPA/PETER POWELL
Gary Cahill
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, KALININGRAD -- Inggris dan Belgia akan berebut status juara Grup G Piala Dunia 2018. Kedua tim unggulan telah meraih tiket babak 16 besar.


Bertemunya dua elite Eropa menghadirkan persaingan teknis dan taktik di level tertinggi. Namun, sebelum bicara statistik, ada cerita menarik di balik pertempuran di Stadion Kaliningrad, Rusia, Jumat (29/6) dini hari WIB.

Cerita yang dimaksud adalah tentang kerendahan hati Gary Cahill. Bek senior Inggris ini mengaku telah memaafkan penyerang Belgia, Dries Mertens, yang pernah menghadirkan episode buruk dalam kariernya di lapangan hijau.

Cerita bermula ketika the Three Lions menjamu Setan Merah di Stadion Wembley sebelum Piala Eropa 2012. Itu laga pemanasan terakhir jelang pertempuran di Polandia-Ukraina.

Malang bagi Cahill. Sebuah dorongan Mertens membuat penggawa Chelsea itu bertabrakan dengan Joe Hart. Hasilnya rahang pemain kelahiran Dronfield ini patah.

Cedera parah membuat Cahill yang saat itu baru berumur 26 tahun gagal membela negaranya di Polandia-Ukraina. Ia mengklaim, mengalami kondisi terburuk sepanjang kariernya.

"Cedera itu memiliki konsekuensi besar dalam hidup saya. Saya dalam kondisi terbaik untuk memulai turnamen. Saat itu saya berada di usia dan performa yang baik. Sebuah pukulan telak, butuh waktu untuk pulih," kata Cahill, dikutip Guardian, Rabu (27/6).

Waktu terus berjalan, mereka akhirnya kembali dipertemukan. Pada Maret 2018, Cahill memilih berlibur di Dubai.

Saat itu ada jeda internasional. Pelatih Inggris, Gareth Southgate, tidak menyertakan bek Chelsea ini dalam tim yang beruji coba kontra Belanda dan Italia. 

Siapa sangka, Mertens juga berada di sana. Mereka bertemu di sebuah restoran. "Dia datang berbicara dengan saya.  Dia tidak mengenal saya. Jujur saya bahkan tidak tahu dia ada di sana. Tapi dia datang untuk meminta maaf, bagi saya itu sudah hilang dan terkubur," ujarnya.

Cahill kemungkinan besar akan kembali berhadapan dengan Mertens pada laga ini. Ia mengakui tekanan kepada Inggris dan Belgia sudah berkurang setelah meraih tiket 16 besar. Akan tetapi, Inggris akan berusaha tampil maksimal melawan Belgia yang tes terbesar the Three Lions selama babak penyisihan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler