Wapres: Pemerintah Terbuka Tawaran Asing untuk Atasi Corona
Pemerintah China tawarkan bantuan medis untuk atasi corona kepada Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, Pemerintah Indonesia terbuka atas tawaran dari sejumlah negara asing terkait bantuan untuk menangani wabah Covid-19. Hal ini Ma'ruf katakan dalam telekonferensi pers dari rumah dinas wapres di Jakarta, Kamis (26/3).
"Untuk bantuan ya kita pertimbangkan, yang penting alat-alat kesehatan itu sudah masuk, sudah kita terima, dan juga pemerintah tetap terbuka," kata Wapres Ma'ruf.
Wapres menjelaskan, alat-alat tes Covid-19 dari China, yang telah diterima Indonesia, didistribusikan ke seluruh provinsi di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku koordinator Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia.
Untuk mempercepat pelaksanaan tes di daerah, Wapres Ma'ruf meminta pemkab dan pemkot untuk datang ke pemprov apabila peralatan tes tersebut sudah tiba. Hal itu bertujuan supaya tes dapat segera dilakukan sebagai salah satu upaya penanganan secara cepat terhadap wabah Covid-19.
"Saya berharap pemerintah kabupaten-kota itu tidak hanya menunggu, tetapi menjemput bola, proaktif sebab kadang-kadang ada daerah yang lokasinya agak jauh dari provinsi," ujarnya.
Pemerintah China, sebagai negara yang pertama kali menghadapi serangan wabah Covid-19, menawarkan bantuan medis kepada negara-negara yang masih berjuang menangani virus coronatersebut.
Bantuan medis pertama dari China yang diterima Indonesia berupa alat tes cepat, alat tes lengkap, alat bantu pernapasan dan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis. Bantuan dengan total berat 12 ton itu dijemput menggunakan pesawat C130 Hercules milik TNI Angkatan Udara dan tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada Senin (23/3).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya mendapat tawaran dari Menhan China terkait kebutuhan Indonesia dalam menangani wabah COVID-19. Prabowo pun telah menyampaikan daftar kebutuhan tersebut kepada Menhan China.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Menhan China, beliau menanyakan kebutuhan kita apa. Saya sudah kirim daftar, tapi entah apa yang dipenuhi nanti," kata Prabowo saat menjemput bantuan di Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin (23/3).