Kasus Peredaran Narkoba di Cianjur Naik Saat Wabah Corona

Meningkat hampir 200 persen dibandingkan Februari yang hanya 4 kasus.

dok. BNNP Jabar
Tersangka dan barang bukti 60 kilogram ganja yang berhasil ditangkap tim gabungan BNN Provinsi Jabar dan BNNK Cianjur.
Rep: Riga Nurul Iman Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR--Dalam tiga bulan terakhir, kasus peredaran narkoba jenis sabu dan ganja di Kabupaten Cianjur meningkat. Diduga hal ini terjadi karena pengedar memanfaatkan celah ramainya upaya pencegahan penyebaran Covid-19 atau Corona akhir-akhir ini.


''Kami mengungkap peredaran narkoba di tengah santernya isu Corona,'' ujar Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto kepada wartawan, Senin (30/3).

''Sebagian besar yang ditangkap merupakan bandar atau pengedar narkoba,'' ujar dia.

Menurut Juang, para pelaku diduga mengira upaya penindakan akan melemah di tengah isu Corona. Namun aparat kepolisian tetap optimal dalam mencegah peredaran narkoba.

Kaur Binops Satnarkoba Polres Cianjur, Iptu Sigit Purnomo, menerangkan, selama tiga bulan terakhir ada 22 kasus peredaran narkoba yang diungkap dengan total tersangka yang ditahan sebanyak 24 orang. Di mana pengungkapan kasus paling banyak terjadi pada Maret 2020. Tepatnya disaat wabah Corona menjadi status siaga. Tercatat ada 11 kasus peredaran narkoba di bulan ini.

Hal ini meningkat hampir 200 persen dibandingkan Februari yang hanya 4 kasus. Sehingga ada peningkatan kasus di bulan Maret. Mayoritas pengedar sabu yang di tangkap yakni dari 11 kasus, 10 kasus diantaranya merupakan terkait peredaran sabu-sabu.

Fokus penanganan Covid terang Sigit, menjadi salah satu celah yang digunakan para pengedar dan bandar untuk menjual narkoba. Namun metode lama dalam penjualan, seperti sistem tempel dan lainnya pun masih dijalankan para pengedar untuk bertransaksi narkoba.

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur, Basuki, mengatakan, para bandar dan pengedar selalu memanfaatkan momen tertentu dalam bertransaksi. Kelengahan akan dijadikan celah dan dianggap membuat transaksi menjadi aman.

Basuki menduga jika saat ini peredaran narkoba menjadi lebih banyak. Didasari dengan pengungkapan 60 kilogram ganja kering siap edar di wilayah Ciranjang. Ganja itu rencananya akan diedarkan di Cianjur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler