Polri: Harus Ada Edukasi ke Masyarakat Soal Jenazah Covid-19

Terjadi sejumlah peristiwa penolakan pemakaman jenazah pasien covid-19.

Republika/Putra M. Akbar
Polri: Harus Ada Edukasi ke Masyarakat Soal Jenazah Covid-19. Foto: Petugas menyemprotkan cairan disinfektan sebelum membawa peti jenazah pasien suspect Corona ke liang lahat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta, Kamis (26/3). TPU Tegal Alur merupakan salah satu lahan pemakaman yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bagi pasien yang meninggal karena Corona atau Covid-19
Rep: Haura Hafizhah Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Asep Adisaputra mengatakan harus ada edukasi kepada masyarakat terkait hal-hal yang berkaitan dengan jenazah pasien positif virus Corona (Covid-19). Dalam hal ini ia akan bekerja sama dengan TNI dan pemerintah daerah.

"Kami bekerjasama dengan jajaran TNI dan pemerintah daerah yang diaplikasikan di lapangan oleh para Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang jenazah pasien positif virus Corona (Covid-19). Kami juga  menggandeng instansi terkait seperti kesehatan," katanya saat virtual konferensi pers melalui akun Instagram, Kamis (2/4).

Asep melanjutkan dengan memberikan edukasi yang tepat sasaran kepada masyarakat. Nantinya, mereka akan memahami dan tidak ada penolakan lagi terkait pemakaman jenazah pasien positif virus Corona (Covid-19).

Asep berharap masyarakat memiliki sikap toleransi dan  gotong royong dalam keadaan seperti ini. "Mereka harus mengedepankan rasa kemanusiaan dan rasa empati. Sehingga tidak ada penolakan dari pemakaman jenazah yang terkena Corona," tegasnya.

Sebelumnya diketahui, Bupati Banyumas Achmad Husein memimpin langsung pemakaman jenazah pasien positif corona atau Covid-19, yang sempat mendapat penolakan dari warga. Achmad Husein mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyumas akan menyiapkan lahan pemakaman khusus untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Penolakan pemakaman jenazah pasien corona terjadi karena masyarakat khawatir terhadap penularan virus tersebut. Kondisi ini terjadi saat pihak Dinas Kesehatan Banyumas akan memakamkan pasien COVID-19 yang meninggal Selasa (31/3) pagi. Dari pengamatan di lapangan, awalnya jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum sesuai alamat aslinya, di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur. Namun warga sekitar lokasi ini menolak.

Kemudian pihak Dinas mencari alternatif lain, dan berencana memakamkan di tempat pemakaman umum di wlayah Kecamatan Purwokerto Selatan, namun rencana ini juga ditolak. Demikian juga saat hendak dialihkan ke pemakaman umum di salah satu desa di wilayah Kecamatan Patikraja dan Kecamatan Wangon, warga sekitar makam melakukan penolakan.

Bahkan saat dimakamkan di wilayah Kecamatan Patikraja, warga memblokir jalan masuk makam dengan memarkirkan truk tronton melintang di tengah jalan. Pada Selasa petang, petugas Dinas Kesehatan dengan mobil jenazah berangkat ke Desa Tumiyang Kecamatan Pekuncen.

Namun kedatangan mobil jenazah ini, juga langsung dihadang warga setempat. Sejumlah warga menolak mobil ambulans tersebut masuk ke desanya. Bahkan, ada warga yang melemparkan kayu ke arah ambulans agar ambulans tidak menerobos blokade warga sekitar. Kemudian pada Rabu (1/4) pagi, warga membuat blokade di sejumlah ruas jalan masuk ke desa tersebut dengan menumpuk ban bekas, kayu dan batu.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler