Social Distancing Lebih Awal Bisa Tekan Mortalitas Corona AS
Penerapan social distancing lebih awal disebut bisa selamatkan lebih banyak nyawa.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci menilai AS bisa menyelamatkan banyak nyawa jika negara yang dipimpin Donald Trump itu menerapkan langkah-langkah untuk pengendalian Covid-19 lebih awal. Ia dan kalangan pejabat kesehatan lain disebut telah merekomendasikan mitigasi agresif sejak akhir Februari, namun sang presiden tak menggubrisnya.
Menurut John Hopkins University and Medicine, AS telah memiliki 557.571 kasus infeksi virus yang awalnya terdeteksi di kota Wuhan, Hubei, China itu. Sementara itu, mortalitas akibat Covid-19 di seluruh AS kini sudah menginjak angka lebih dari 22 ribu jiwa.
"Jika kita, sejak awal, menutup semuanya, mungkin akan sedikit berbeda," ujar Fauci yang merupakan anggota Gugus Tugas Krisis Virus Corona Gedung Putih dikutip BBC, Senin (13/4).
Menyoal mitigasi agresif, Fauci mengatakan, pejabat kesehatan hanya dapat membuat rekomendasi dari sudut pandang kesehatan murni. Pernyataan itu membuat Trump berang dan mendesak agar Fauci dicopot dari jabatannya.
"Kami murni melihat dari sudut pandang kesehatan. Kami membuat rekomendasi, terkadang itu rekomendasi diterima. Terkadang tidak. Namun, terlepas dari itu, inilah keadaan kita sekarang," kata Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases AS itu.
Namun demikian, Fauci mengatakan, membuat keputusan social distancing sejak dini itu rumit. Ia mendapati banyak yang menentang rekomendasinya.
Fauci mengatakan bahwa secara logis, tidak ada yang menyangkal bahwa mitigasi lebih awal dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa. Di lain sisi, ia juga menyebut bahwa banyak faktor yang berperan dalam situasi ini di AS, seperti besar negara dan heterogenitas bangsanya, bukan hanya permulaan mitigasi.
Terlepas dari itu, Fauci memprediksi, beberapa negara bagian AS dapat memulai kembali ke kegiatan normal paling cepat pada Mei. Ia mengingatkan agar kebijakan social distancing tak dicabut terlalu awal agar kasusnya tak kembali marak.
"Itu akan tergantung pada di mana Anda berada di negara ini, sifat wabah yang sudah Anda alami dan ancaman wabah yang mungkin tidak Anda alami," ujarnya menambahkan.
Fauci juga berharap bahwa pemilihan presiden AS, yang dijadwalkan 3 November, masih akan berlangsung jika negara itu mengambil pendekatan terukur untuk mengurangi pembatasan. Pada 16 Maret lalu, pemerintahan Trump mengeluarkan pedoman jarak sosial, yang sejak itu diperpanjang hingga April.