Turki Imbau Masyarakat Jaga Jarak Selama Ramadhan

Masyarakat Turki diimbau tidak buka puasa bersama saat Ramadhan.

MidleEastEye
Turki Imbau Masyarakat Jaga Jarak Selama Ramadhan. Buka puasa di pelataran Masjid Biru (Blue Mosque), Istanbul. Turki.
Rep: Haura Hafizhah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Badan keagamaan Turki mengimbau masyarakat melakukan physical distancing atau jaga jarak antarindividu saat Ramadhan. Hal ini bertujuan mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Direktorat Urusan Agama mengatakan, berbuka puasa bersama harus dihindari dengan saudara, tetangga, dan teman. "Puasa selama Ramadhan adalah tugas keagamaan yang tidak dapat ditunda karena pandemi, tetapi mereka harus menjaga jarak," katanya, dilansir di Anadolu Agency, Selasa (14/4).

Turki telah melaporkan 1.296 kematian akibat virus tersebut dengan lebih dari 61 ribu kasus dikonfirmasi. Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah untuk menghentikan penyebarannya, termasuk lockdown nasional dan pendistribusian masker.

Virus Covid-19 telah menyebar ke 185 negara dan wilayah. Menurut Johns Hopkins University yang berbasis di Amerika Serikat, korban kematian global dari virus telah melampaui 120.400 dengan hampir 462 ribu orang pulih. Selain itu, hampir 1,93 juta orang telah terinfeksi di seluruh dunia.

Sebelumnya, Turki memberlakukan karantina wilayah selama dua hari di 31 provinsi termasuk Istanbul, Ankara, dan kota-kota besar lainnya. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap penyebaran Covid-19.

Pembatasan itu dimulai pada tengah malam dan berakhir pada waktu yang sama hari Ahad. Turki sebelumnya mengumumkan jumlah kematian akibat virus corona telah meningkat menjadi 1.006.

Turki memproduksi 1 juta masker pelindung, 5.000 pakaian medis, serta 5.000 liter disinfektan beralkohol setiap pekan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan Negara Hulusi Akar, yang menggelar telekonferensi dengan komandan tertinggi pasukan bersenjata pada Jumat.

"Kami telah menggerakkan semua garda kementerian untuk memenangkan pertarungan yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan," kata Akar.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler