Aceh Pantau Kapal Rohingya Jika Masuk Perairan Indonesia

Hingga kini belum ada kapal Rohingya yang dikhawatirkan masuk perairan Indonesia

Antara/Ampelsa
Pemantauan udara menggunakan helikopter Ditpolair Polda Aceh di perairan Samudera Indonesia, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (14/5/2020). Patroli udara di perairan Samudera Indonesia dan Selat Melaka untuk memonitaor pergerakan dua kapal mengangkut sekitar 500 imigran Rohingya yang kemungkinan memasuki perairan Aceh, setelah sebelumnya kapal imigran itu terpantau memasuki perairan Malaysia ANTARA FOTO/Ampelsa/nz
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Aceh menyebutkan dua kapal motor membawa imigran Rohingya, Myanmar, yang dilaporkan menuju Malaysia, hingga kini tidak terpantau masuk perairan Aceh.

Baca Juga


"Sampai saat ini tidak ada kapal motor yang dilaporkan membawa imigran Rohingya masuk perairan Aceh. Kami terus memantau perairan Aceh untuk memastikan apakah ada kapal imigran tersebut atau tidak," kata Direktur Polisi Air dan Udara Polda Aceh Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro di Banda Aceh, Selasa (19/5).

Sebelumnya, Satgas 125 PPLN Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) RI, informasikan 500 imigran Rohingya menggunakan dua kapal motor menuju Malaysia. Menurut Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro, tidak menutup kemungkinan kapal motor membawa imigran Rohingya masuk ke perairan Indonesia di wilayah Aceh

"Dari patroli yang kami lakukan sejak sepekan terakhir dari perairan Banda Aceh hingga pesisir timur di perairan Kabupaten Aceh Timur, tidak ditemukan kapal motor membawa imigran Rohingya," kata Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro.

Didampingi Kepala Seksi Intelijen Ditpolairud Polda Aceh AKP Saiful Hadi, Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro menyebutkan kendati tidak ditemukan, pihaknya terus melakukan patroli, baik di perairan maupun udara. Kombes Pol Jemmy Rosdiantoro menyebutkan patroli perairan didukung lima kapal patrol Ditpolairud Polda Aceh serta didukung kapal patroli di satuan polisi perairan di daerah. Sedangkan, patroli udara didukung satu unit helikopter.

"Selain patroli pemantauan kapal motor membawa imigran Rohingya, kami juga memantau kedatangan tenaga kerja Indonesia atau TKI yang pulang melalui perairan Aceh," tuturnya.

Namun, hingga kini kapal membawa tenaga kerja yang bekerja di luar negeri tersebut juga tidak terpantau masuk perairan Aceh, khususnya di kawasan pesisir timur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler