Caplok Tepi Barat, Rusia Peringatkan Israel

Rusia memperingatkan Israel agar tidak melakukan aneksasi Tepi Barat Palestina

EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Pasukan Militer Israel mencegah seorang buruh Palestina memasuki wilayah Israel setelah secara ilegal melintasi pagar keamanan Israel di dekat kota Hebron Tepi Barat, Selasa (5/5). Pekerja Palestina mencoba memasuki area perbatasan Israel untuk bekerja setelah larangan masuk diberlakukan di tengah kekhawatiran atas penyebaran pandemi COVID-19.
Rep: Anadolu Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada pekan lalu memperingatkan Israel terkait tindakan ekspansionis yang mungkin dapat memprovokasi kekerasan dan mengacaukan situasi di Timur Tengah.


Moskow berulang kali memperingatkan Israel agar tidak menerapkan rencana sepihak yang bertentangan dengan hukum internasional untuk penyelesaian di Timur Tengah, ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs resminya.

Aneksasi itu akan membuat mustahil kelanjutan teritorial Tepi Barat Sungai Yordania, yang merupakan kondisi penting bagi kelangsungan hidup negara Palestina di masa depan berdasarkan perbatasan 1967, kata pernyataan Kemlu Rusia.

"Tindakan ekspansionis seperti oleh Israel itu dapat memicu siklus kekerasan yang berbahaya di wilayah Palestina, serta mengacaukan situasi di kawasan Timur Tengah secara keseluruhan," tambah mereka.

Kementerian Rusia itu menegaskan kembali kepatuhan kuat Moskow terhadap solusi dua negara dan meminta semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat memicu eskalasi berbahaya baru di kawasan itu dan menghambat penciptaan kondisi untuk dimulainya kembali perundingan langsung Palestina-Israel.

Moskow melanjutkan upaya dengan Uni Eropa, AS dan PBB yang bertujuan untuk mengatur pembicaraan langsung antara Palestina dan Israel dalam waktu dekat, kata kementerian itu.

 

https://www.aa.com.tr/id/dunia/rusia-ingatkan-israel-aneksasi-tepi-barat-dapat-kacaukan-timur-tengah/1849820

sumber : Anadolu Agency
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler