FOKSI Harap Polri Fokus Tangani Soal Djoko Tjandra

Ia mengingatkan semua pihak untuk mendukung upaya pengusutan.

ANTARA/Dhemas Reviyanto
Massa aksi membentangkan spanduk saat menggelar unjuk rasa di Taman Aspirasi, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2020). Dalam aksi tersebut mereka meminta Presiden untuk membentuk tim pencari fakta independen dalam pengungkapan kasus Djoko Tjandra.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) Muhammad Natsir Sahib mendukung tindakan tegas Kapolri Jendral Pol Idham Azis dan Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo terhadap oknum yang tersangkut kasus Djoko Tjandra.


"Kami mengapresiasi Kapolri dan Kabareskrim yang melakukan aksi cepat terhadap oknum serta membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus Djoko Tjandra," ujar Natsir di Jakarta, Ahad (27/7).

Menurut Natsir, langkah cepat yang dilakukan oleh Kapolri dan Kabareskrim menunjukkan komitmen kepolisian untuk menjaga nama baik institusi penegak hukum.

"Ini menunjukkan tidak ada ruang bagi kejahatan meski oleh jenderal sekalipun. Semoga ini dapat ditindaklanjuti dengan mengusut tuntas kasus Djoko Tjandra. Penegakan hukum harus diterapkan tanpa pandang bulu dan keadilan sebagai panglima tertinggi," katanya.

Natsir juga mengingatkan semua pihak untuk mendukung upaya pengusutan yang dilakukan saat ini oleh kepolisian. Ia meminta semua pihak untuk tidak melakukan gerakan-gerakan yang justru memperkeruh dan mengaburkan persoalan.

"Saat ini kita harus mendukung Kapolri dan Kabareskrim membersihkan institusinya dari oknum-oknum yang mencoreng nama baik kepolisian. Namun saya melihat di luar ada yang mencoba melakukan gerakan-gerakan tambahan, seperti aksi demonstrasi, pernyataan sikap, ataupun gerakan liar lainnya. Saya rasa gerakan-gerakan itu justru mengaburkan fokus persoalan," katanya.

Natsir menduga ada yang ingin melakukan kampanye hitam dan menggoreng persoalan Djoko Tjandra untuk mendiskreditkan Kapolri dan Kabareskrim.

"Saya tidak mau berpraduga, namun sepertinya ada gerakan-gerakan yang ingin melakukan black campaign, padahal tim gabungan yang dibentuk kepolisian saat ini sedang menjalankan pengusutan. Jadi saya rasa gerakan-gerakan tambahan harus dihentikan. Kita berikan kepercayaan penuh kepada Kapolri, Kabareskrim, dan tim gabungan untuk melakukan pengusutan," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler