AP II Lakukan Relaksasi Belanja Modal
AP II memangkas belanja modal 90 persen setelah terjadi pandemi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 berdampak terhadap bisnis yang dijalankan PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) sebagai pengelola 19 bandara. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan akibat kondisi pandemi tahun ini, relaksasi belanja modal pada akhirnya perlu dilakukan.
“Tahun ini belanja modal kita kurang lebih hanya Rp 712 miliar, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kita Rp 7,8 triliun tahun ini,” kata Awaluddin saat berkunjung ke kantor Republika, akhir pekan kemarin.
Hal tersebut menurutnya menjadi bagian dari upaya untuk mengamankan kinerja keuangan AP II karena terdampak pandemi Covid-19. Khususnya, kata Awaluddin, dalam mengamankan kinerja keuangan pada pendapatan dan biaya perusahaan.
Untuk itu, Awaluddin menegaskan AP II langsung memangkas belanja modal sebesar 90 persen setelah terjadi pandemi Covid-19. “Secepat itu kami putuskan supaya arus kas kita bisa jaga,” jelas Awaluddin.
Terlebih, Awaluddin menegaskan, sejak 1 April 2020, AP II memutuskan untuk masuk kepada //survival strategies//. Dia mengatakan dalam tahapan tersebut, AP II tetap fokus kepada keselamatan orang.
“Buat kami, //revenue// bisa dicari, tapi orang selamat dulu. Jangan sampai dorong orang buka bandara tapi terpapar atau memaparkan,” tutur Awaluddin.
Selain itu, dia mengatakan AP II juga akan fokus kepada management arus kas yang diperketat. Sebab, pandemi Covid-19 membuat trafik penumpang dan penerbangan turun drastis.
Dari efisiensi yang dilakukan, Awaluddin mengatakan hingga semester pertama 2020, AP II dapat menghemat biaya hingga Rp 1,2 triliun. “Itu anggaran belanja yang tidak kita keluarkan. Kita betul-betul melakukan pengetatan efisiensi,” ungkap Awaluddin.
Dia menambahkan, AP II juga menata ulang kembali operasional bandara yang dikelola. Meskipun begitu, Awaluddin menegaskan AP II tidak menutup operasional bandara yang dikelola saat ini.
“Kita tidak menutup bandara. Tapi cara mengoperasikannya kita sesuaikan. Kita bisa hemat biaya listrik itu juga jadi salah satu bagaimana upaya kita untuk bertahan,” jelas Awaluddin.