Mahasiswa Kedokteran Unisba Wajib Bisa Pemulasaran Jenazah
Semua calon dokter harus mempelajari fikihnya dan ketentuan lain mengurus jenazah.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fakultas Kedokteran (FK) Unisba terus berupaya mencetak lulusan kedokteran yang islami. Penekanan mengenai islam di FK Unisba ini sangat diperhatikan.
Menurut Dekan FK Unisba Prof dr Nanan Sekarwana SpA(K) MARS, saat diterima menjadi mahasiswa mulai masuk pendidikannya, semua mahasiswa harus mengikuti pesantren khusus selama seminggu. "Di sini, mereka akan digembleng ada tugas khusus. Jadi, mereka diajarkan bagaiman berbuat baik, melaksanakan ibadah, tausiyah dan lainnya," ujar Nanan usai acara Grand Launching Milad FK Unisba ke-16 secara virtual melalui Zoom Meeting, Sabtu (18/9).
Selain itu, menurut Nanan, saat akan menjadi sarjana pun, mahasiswa harus mengikuti pesantren. Nanti, saat jadi dokter ada lagi pesantren yang diikuti. Di pesantren tersebut, semua calon dokter harus mempelajari fikihnya, ketentuan lain, mengurus jenazah sampai mengajarkan kalau ada pasien yang mengalami kendala untuk beribadah.
"Semua calon dokter di Unisba, wajib mempelajari bagaimana pemulasaraan jenazah. Semua, wajib bisa," katanya.
Sementara menurut Ketua pelaksana Webinar Islam, Dony Septriana Rosady, menyambut usia ke 16 tahun, Fakultas Kedokteran (FK) Unisba akan menggelar berbagai rangkaian kegiatan yang ditandai dengan Grand Launching Milad FK Unisba ke-16 secara virtual melalui Zoom Meeting, Sabtu (18/09).
Pada kesempatan yang sama, kata dia, diselenggarakan pula salah satu rangkaian kegiatan Milad ke 16 FK Unisba yakni Webinar Islam “Fiqih Berdasarkan Perspektif Ilmu Kedokteran dan Protokol Kesehatan di Era Pandemi Covid-19”.
Kegiatan ini, kata dia, terselenggara sebagai upaya serta peran FK Unisba dalam menanggulangi masalah dan memperbaiki situasi serta kondisi yang terjadi di dalam masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Tujuan diselenggarakan webinar ini, kata dia, yaitu untuk memberikan informasi shahih terkait fiqih ibadah serta pemulasaraan jenazah selama masa pandemik Covid-19. Sehingga mencegah polemik dan disinformasi di dalam masyarakat.
Selain itu, menurutnya, webinar ini merupakan kontribusi FK Unisba sebagai institusi Islam dalam kemaslahatan umat. “Hal ini sesuai dengan muatan lokal salah satu keunggulan FK Unisba yakni Islamic Insert yang memberikan khasanah dalam menghadapi problematika kesehatan terkait dengan pemahaman ke-Islaman sehingga dapat dimanfaatkan dalam menghadapi situasi pandemi saat ini,” katanya.
Kegiatan ini akan diisii oleh berbagai pemateri yang kompeten dibidangnya yakni Prof dr Nanan Sekarwana SpA(K) MARS. (Dekan FK Unisba) dengan materi “Pelaksanaan Haji dan Umroh di era Pandemi Covid”, Prof Dr KH Maman Abdrurahman MA dengan materi “Pelaksanaan Shalat dan Ibadah Berjamaah di Masjid Pada Masa Pandemi Covid-19”, Ustadz AM Yusuf MA dengan materi “Pemulasaraan Jenazah di Masa Pandemi Covid-19” dan Dr Chevi Sayusman SpF dengan materi “Penguburan Jenazah Terinfeksi Covid-19 dan Problematikanya” serta dr Fajar Awalia M Epid mengangkat tema " Protokol Kesehatan Poliklinik Unisba".
Webinar ini, diikuti oleh berbagai kalangan seperti tenaga kesehatan, majelis taklim, jamaah masjid dan umum.