Studi: Olahraga Pagi Bisa Kurangi Risiko Kanker
Ada waktu olahraga yang potensial mengurangi risiko kanker.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru menunjukkan bahwa orang yang berolahraga di pagi hari mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena kanker daripada mereka yang berolahraga di siang hari. Studi yang terbit di International Journal of Cancer itu menginformasikan tentang waktu olahraga yang potensial mengurangi risiko kanker.
Untuk menguji hipotesis ini, para peneliti menganalisis data dari 1.285 orang dengan kanker. Terdiri dari 781 wanita yang menderita kanker payudara dan 504 pria yang menderita kanker prostat.
Para peserta adalah bagian dari studi Multi-kasus Kontrol Spanyol (MCC-Spanyol) yang dibuat untuk memahami faktor-faktor penyebab kanker umum di Spanyol dan bagaimana mencegahnya. Para peserta diminta menanggapi kuesioner tentang aktivitas fisik dan memberikan data tentang waktu olahraga mereka.
Para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik antara pukul 08.00 hingga 10.00 memiliki manfaat besar dalam mengurangi kanker payudara dan prostat. Sekitar 7 persen orang dengan kanker payudara dan 9 persen orang dalam kelompok kontrol melakukan sebagian besar olahraga mereka di pagi hari.
Lalu sekitar 12,7 persen penderita kanker prostat dan 14 persen kelompok kontrol melakukan senam pagi. Peserta yang berolahraga pagi, potensi terkena kanker payudaranya lebih rendah 25 persen dibandingkan dengan tidak berolahraga.
Hasilnya menunjukkan gambaran serupa untuk kanker prostat. Peneliti memperkirakan bahwa mereka yang berolahraga di pagi hari memiliki 27 persen penurunan kemungkinan terkena kanker prostat dibandingkan yang tidak berolahraga.
Sementara orang yang berolahraga sekitar pukul 11 siang memiliki 25 persen penurunan risiko terkena kanker prostat.
Menurut peneliti, olahraga di pagi hari lebih efektif mencegah kanker payudara karena mungkin terkait dengan estrogen. Kadar estrogen yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan olahraga dapat menurunkan kadar estrogen. Lebih lanjut, produksi estrogen paling aktif sekitar jam 07.00 pagi.
Melatonin juga bisa menjadi faktor penyebab. Para peneliti telah menunjukkan bahwa melatonin dapat melindungi dari risiko kanker dan olahraga di siang atau malam hari dapat menunda produksi melatonin.
“Hasil ini, jika dikonfirmasi, dapat meningkatkan rekomendasi aktivitas fisik terkini untuk pencegahan kanker. Yang jelas adalah bahwa setiap orang dapat mengurangi risiko kanker mereka hanya dengan cukup aktif secara fisik setidaknya selama 150 menit setiap minggu,” kata koordinator studi, Manolis Kogevinas, seperti dilansir dari laman Medical News Today, Selasa (20/10).