BMKG: Gelombang Tinggi di Perairan Selatan dan Utara Jabar
gelombang tinggi di perairan pantura berada pada angka 0,5-hingga 1,5 meter
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Badan Meteorologi, Klimatologi dam Geofisika (BMKG) stasiun klimatologi Bogor mengingatkan nelayan untuk berhati-hati terhadap gelombang tinggi di perairan Selatan dan Utara Jawa Barat. Gelombang tinggi disebabkan oleh tekanan tinggi di Benua Australia yang menyebabkan pergerakan angin tinggi.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bogor, Muthalib mengatakan gelombang tinggi di perairan utara atau pantai utara (pantura) berada pada angka 0,5 hingga 1,5 meter. Sedangkan untuk wilayah di pantai Selatan, gelombang tinggi mencapai 2,5 sampai 3,5 meter."Untuk nelayan atau kapal yang berlayar di Pantai Selatan harap berhati-gati karena gelombang cukup tinggi," ujarnya saat dihubungi, Kamis (22/10).
Menurutnya, gelombang tinggi terjadi akibat tekanan tinggi di benua Australia yang menyebabkan pergerakan angin dari timur cukup kuat. Sehingga ia menuturkan telah terjadi gelombang tinggi.
Ia melanjutkan, fenomena iklim anomali La Nina akan berlangsung hingga bulan Maret tahun 2021. Oleh karena itu, masyarakat diminta mewaspadai puncak hujan di bulan Januari dan Februari 2021. "La Nina akan berlangsung sampai bulan Maret 2021, yang perlu diwaspadai pada saat terjadinya puncak curah hujan sekitar bulan Januari dan Februari 2021," ujarnya.
Menurutnya, pada periode tersebut untuk mengurangi resiko terjadinya bencana maka harus diperhatikan aliran air agar tidak terhambat. Katanya, dampak La Nina yaitu meningkatnya intensitas curah hujan dari kondisi biasanya. "Curah hujan yang akan terjadi cenderung di atas normal," katanya.