PA 212 Kirim Surat Pernyataan Sikap untuk Kedubes Prancis
PA 212 titip surat pernyataan sikap umat Islam untuk Kedubes Prancis ke polisi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Haikal Hasan, pentolan PA 212, menyerahkan surat untuk Duta Besar Prancis kepada polisi, saat demonstrasi mengecam Presiden Prancis Emanuel Macron di Simpang Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (2/11). Surat diserahkan kepada polisi di antara kawat berduri yang menghambat massa untuk mendekati gedung Kedubes Prancis.
Berdasarkan pantauan Republika, Ustadz Haikal menyerahkan surat itu tepat di antara kawat berduri yang melintang di Jalan MH Thamrin sekitar pukul 15.20 WIB. Surat diserahkan kepada Direktur Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan.
"Ini surat untuk Kedutaan Besar Prancis. Tolong berikan kepada Duta Besar Prancis. Setelah ini kami membubarkan diri," kata Ustadz Haikal kepada Hirbak.
Surat yang diberikan dalam sebuah amplop yang bertuliskan "Dewan Pimpinan Pusat-Front Pembela Islam". Hirbak mengatakan, surat itu dititipkan Ustadz Haikal Hasan agar diserahkan kepada Kedubes Prancis.
"(Isinya) terkait pernyataan umat Islam Indonesia," kata Hibrak kepada wartawan.
Massa dari sejumlah elemen menggelar demonstrasi di Simpang Sarinah, Jakarta Pusat, pada Senin (2/11) siang. Mereka sejatinya hendak menggelar demonstrasi di depan gedung Kedubes Prancis. Namun mereka tak bisa mendekati gedung itu karena aparat memasang barikade kawat berduri.
Walhasil mereka berorasi di Simpang Sarinah, sekitar 200 meter dari gedung Kedubes Prancis. Massa yang mayoritas menggunakan pakaian berwarna putih itu berorasi dan membacakan shalawat. Sebagian tampak membawa spanduk berisi kecaman terhadap Presiden Prancis Emanuel Macron.
Sejumlah elemen, salah satunya Persaudaraan Alumni (PA) 212, menggelar demonstrasi siang ini untuk mengecam Emanuel Macron. Pemimpin Prancis itu dinilai telah menghina Islam dan Nabi Muhammadi SAW.