Empat Laskar FPI Ditembak Mati di Dalam Mobil Polisi
Polisi berkata, empat laskar FPI ditembak karena mencoba merebut senjata petugas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterangan baru meluncur dari pihak kepolisian terkait penyebab kematian Laskar FPI. Setelah pada konferensi pers perdana polisi menjelaskan proses tembak menembak antara polisi dan Laskar FPI, kini ada informasi baru terkait penyebab kematian empat dari enam laskar FPI yang terkuak dari rekonstruksi kejadian yang berlangsung pada Senin (14/12) dini hari WIB.
Polisi mengatakan, dua dari enam laskar ditembak ketika proses kejar-kejaran. Dan empat lain berhasil ditangkap hidup-hidup dan dimasukkan ke mobil polisi untuk digelandang ke kantor polisi.
Namun, dalam perjalanan di kantor polisi, tepatnya di KM 51, keempat laskar disebut polisi melakukan perlawanan dalam mobil sehingga ditembak hingga tewas. Polisi berdalih, keempat laskar itu bisa melakukan perlawanan karena tak diborgol.
"Dalam perjalanan tidak jauh dari KM 50 sampai 51-51,2 terjadilah penyerangan atau merebut senjata anggota dari pelaku dalam mobil. Di situlah terjadi upaya penyidik yang ada dalam mobil untuk lakukan tindakan pembelaan. Sehingga, keempat pelaku tersebut semua mengalami tindakan tegas terukur anggota yang ada dalam mobil," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian S Djajadi, usai rekonstruksi, Senin (14/12).
Rekonstruksi kejadian penembakan enam anggota FPI di jalan Tol Jakarta-Cikampek oleh Bareskrim Polri dimulai dari titik pertama, berlokasi antara Gerbang Tol Karawang dengan Bundaran Badami, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12) dini hari WIB. Selama rekonstruksi, di titik lokasi pertama yang merupakan akses jalan ke Gerbang Tol Karawang Barat itu benar-benar steril.
Ratusan personel kepolisian tersebar di sejumlah titik pertama di lokasi rekonstruksi itu. Rekonstruksi itu sendiri digelar di empat titik.
Untuk rekonstruksi di titik pertama, di jalan Interchange Karawang Barat, tepatnya di sekitar Bundaran Badami Karawang, dimulai pada Senin dini hari sekitar pukul 00.35 WIB. Di titik atau lokasi kejadian pertama, terdapat adegan dua mobil yang diduga dari rombongan Habib Rizieq Shihab mengadang petugas.
Di titik itu, salah satu kendaraan yang ditumpangi rombongan anggota FPI menabrak kendaraan petugas dan langsung kabur atau melarikan diri. Lalu, di jalan sebelum Bundaran Badami, di titik rekonstruksi yang sama, kendaraan lain rombongan FPI mengadang kendaraan petugas.
Saat itu, empat orang pelaku turun dari mobil sambil membawa senjata tajam dan melakukan penyerangan ke arah petugas. Petugas melakukan penembakan peringatan sambil berteriak, "Anggota polisi, jangan bergerak."
Lalu, para pelaku masuk ke dalam mobil. Tetapi, pelaku lainnya justru melakukan penembakan ke arah mobil petugas. Kemudian, petugas pun melakukan penembakan kembali ke arah mobil pelaku.
Setelah itu, pelaku masuk mobil dan kabur ke arah jalan Tol Jakarta-Cikampek. Usai adegan itu, kegiatan rekonstruksi dilanjutkan di titik yang kedua.
Proses rekonstruksi yang dikawal ratusan personel kepolisian dari Polres Karawang, Polda Jabar, dan Polda Metro Jaya itu berlangsung selama lebih dari empat jam, mulai pukul 00.35 hingga sekitar 04.30 WIB. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, usai kegiatan rekonstruksi di Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek, mengatakan, rekonstruksi dilaksanakan dengan membagi empat titik lokasi kejadian.
Titik pertama lokasi kejadian ialah jalan Interchange Karawang Barat dekat Bundaran Badami, dilakukan sembilan adegan dalam rekonstruksi. Kemudian dilakukan empat adegan di titik kedua lokasi kejadian, tepatnya di jembatan Badami yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari Gerbang Tol Karawang Barat.
Baca Juga: Dua Anggota FPI Sudah Meninggal Sebelum Masuk Tol Japek
Sedangkan titik ketiga lokasi kejadian ialah rest area Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek. Di titik ini dilakukan 31 adegan dalam rekonstruksi. Terakhir atau di titik keempat lokasi kejadian, di Kilometer 51 jalan Tol Jakarta-Cikampek, dilaksanakan sembilan adegan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, di lokasi rekonstruksi jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 mengatakan, rekonstruksi merupakan hasil dari berita acara pemeriksaan, petunjuk, dan olah tempat kejadian perkara. Menurut Argo, rekonstruksi digelar pada dini hari karena menyesuaikan dengan rangkaian peristiwanya yang terjadi pada 7 Desember pukul 00.30 WIB.
Ia mengatakan, sesuai dengan adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi, sejak di titik pertama lokasi kejadian petugas sudah diadang dan mendapat serangan dari kelompok FPI. Petugas berusaha membela diri, mereka terus menyerang hingga akhirnya terjadi baku tembak seperti yang terjadi dalam adegan rekonstruksi di titik kedua lokasi kejadian.
Setelah terjadi baku tembak, kelompok orang itu kabur masuk jalan Tol Jakarta-Cikampek dan akhirnya bisa dibekuk di rest area Kilometer 50 jalan Tol Jakarta-Cikampek, seperti adegan dalam rekonstruksi di titik ketiga.
Dari enam pelaku dalam satu mobil, dua orang di antaranya ternyata sudah meninggal akibat baku tembak. Sehingga, polisi membawa dua orang itu terlebih dahulu untuk dibawa ke rumah sakit.
Sedangkan empat pelaku lainnya masih dalam penanganan di rest area. Setelah itu, petugas membawa empat orang tersebut ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia.
Baca Juga: Top 5 News: Jokowi Tanggapi FPI, HRS Tolak Surat Penahanan
Sekitar 1 kilometer dari rest area, keempat pelaku itu justru menyerang petugas sampai berupaya merebut senjata milik petugas di dalam mobil. Karena itulah petugas menembak pelaku hingga akhirnya meninggal dunia. Kejadian itu terungkap dalam adegan-adegan di titik keempat rekonstruksi.
"Daripada didahului, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur," kata Argo.
Gerbang Tol Karawang Barat pada Senin (14/12) ditutup untuk sementara saat kegiatan rekonstruksi penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI). Rekonstruksi tepatnya digelar di Kilometer jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kegiatan rekonstruksi di jalan Tol Jakarta-Cikampek digelar dengan pengawalan ratusan aparat kepolisian dari Polres Karawang, Polda Jabar, dan Polda Metro Jaya. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat apel persiapan rekonstruksi di Mapolres Karawang, Kamis (10/12) malam mengatakan, petugas Lalu Lintas disebar di sejumlah titik agar kegiatan rekonstruksi berjalan lancar.
Personel juga ditugaskan untuk melakukan penutupan Gerbang Tol Karawang Barat, agar kegiatan rekonstruksi berjalan dengan aman dan lancar.
Baca Juga: Massa FPI Serahkan Diri demi HRS, Ini Respons Polres Ciamis
Ia menyampaikan, ada empat titik lokasi rekonstruksi. Dari empat titik itu ada titik ruas tol. Jadi untuk kelancaran kegiatan rekonstruksi itu dilakukan penutupan Gerbang Tol Karawang Barat.