RuralStar, Inovasi Huawei Bawa Konektivitas Sampai ke Desa
RuralStar telah berjalan secara komersial di lebih dari 110 jaringan di 50 negara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Huawei memperkenalkan solusi inovatif 'the RuralStar'. Ini adalah inovasi untuk memangkas kesenjangan digital di era pasca-COVID-19.
Menurut Alex Xing, Chief Technology Officer untuk Huawei Indonesia, solusi ini mampu menghadirkan konektivitas hingga ke wilayah-wilayah pedesaan di Indonesia. “Penerapan RuralStar bisa menjadi sebuah ‘keajaiban mobilitas’ bagi wilayah-wilayah yang selama ini belum tersentuh dengan konektivitas,” ujar Alex Xing, pada diskusi panel yang diselenggarakan oleh Selular secara daring pada Selasa (15/12).
“Solusi teknologi itu menghadirkan beragam inovasi, salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi surya yang hemat energi sebagai solusi ketika muncul permasalahan terutama bagi wilayah-wilayah yang belum tersentuh oleh energi listrik," kata dia.
"Solusi cell-site yang dilengkapi dengan kapabilitas untuk mencukupi kebutuhan energi secara mandiri ini mampu menangkap energi cahaya dan panas yang dipancarkan oleh matahari, terlebih bagi negara-negara yang terletak di sekitar ekuator, guna menghadirkan konektivitas jaringan yang berkesinambungan,” imbuhnya.
Solusi itu mendukung pengembangan jangkauan jaringan seluler nasional yang makin luas, dengan konsumsi daya yang makin rendah dibandingkan solusi cell-site standar yang ada saat ini. Konsumsi daya pada komponen base band dan unit radio yang terdapat pada situs pemancar seluler ini lebih rendah dibandingkan dengan pada BTS makro standar lainnya lantaran karena suplai energinya berasal dari panel surya, bukan dari generator disel yang mahal.
Saat ini, lebih dari 83.218 desa dengan 6.790 di antaranya belum terjangkau oleh jaringan 2G, 6.212 desa belum terjangkau oleh jaringan 3G. Sementara sebanyak 12.548 belum terjangkau oleh jaringan 4G.
Saat ini, proyek “RuralStar” telah berjalan secara komersial di lebih dari 110 jaringan di lebih dari 50 negara. Proyek ini telah menjangkau setidaknya 50 juta penduduk dunia, khususnya bagi masyarakat di wilayah-wilayah terpencil dengan proses penggelaran lapangan yang simpel, instalasi yang mudah, desain hemat energi dan dilengkapi dengan teknologi baterai yang mutakhir.