3 Makanan Ini Berdampak Buruk untuk Kesehatan Otak
Seiring bertambahnya usia, menjaga kesehatan otak menjadi hal penting.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring bertambahnya usia, menjaga kesehatan otak menjadi hal penting. Dalam hal ini, pola makan memainkan peran penting dalam merawat ketajaman otak.
Makan makanan kaya nutrisi tertentu dapat membantu melindungi otak. Namun, ada pula jenis makanan yang buruk untuk kesehatan otak, dan tentunya harus dihindari.
Apabila mengonsumsi makanan yang berdampak buruk bagi otak, maka dapat membuat otak berisiko mengalami penuaan dini dan menimnbulkan penyakit, seperti Alzheimer. Mengutip Womans World, Kamis (17/12), setidaknya ada empat makanan yang berdampak buruk untuk kesehatan otak. Untuk itu disarankan membatasi asupan ke empat makanan ini.
1. Gula kristal
Gula rafinasi atau gula kristal menempati urutan teratas dalam daftar makanan terburuk untuk kesehatan otak. Terlalu banyak gula rafinasi dalam bentuk seperti sirup fruktosa tinggi (HFCS), dapat berdampak buruk pada otak.
Bahayanya, kandungan gula ini sering ditemukan pada makanan seperti soda, jus, permen, makanan ringan, bahkan makanan sehat seperti granola bar, yogurt manis, buah kaleng, dan saus salad.
Tidak hanya bahaya bagi kesehatan otak, konsumsi gula ini juga berisiko meningkatkan penyakit diabetes tipe-2. Sementara, diabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena Alzheimer.
Mengonsumsi terlalu banyak HFCS dapat menyebabkan gangguan metabolisme lain, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung yang semuanya meningkatkan risiko terkena demensia. Beberapa penelitian pada hewan, bahkan menunjukkan HFCS tinggi dalam makanan menyebabkan peradangan otak dan gangguan memori.
2. Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan, termasuk makanan seperti tepung terigu olahan berbentuk roti putih, pasta, dan sejenisnya, kehilangan kandungan seratnya selama pemrosesan. Kondisi itu meningkatkan kadar gula darah lebih dari makanan sejenisnya yang bisa berdampak buruk bagi otak.
Karbohidrat olahan yang meningkatkan kadar gula darah terbukti buruk bagi otak. Faktanya, satu penelitian menunjukkan satu kali makan makanan yang meningkatkan gula darah secara signifikan dapat merusak ingatan.
Para peneliti menyatakan bahwa kondisi itu bisa jadi karena makanan tersebut menyebabkan peradangan pada hipokampus, yakni area otak yang mempengaruhi daya ingat. Peradangan otak juga dikaitkan dengan perkembangan demensia. Para peneliti menemukan bahwa di antara orang-orang tua, mereka yang mengonsumsi lebih dari 58 persen kalori harian dari karbohidrat olahan memiliki risiko dua kali lipat mengalami gangguan mental dan demensia.
3. Lemak
Dalam hal kesehatan otak, mengetahui perbedaan antara lemak baik dan lemak jahat sangatlah penting. Lemak seperti omega-3 telah terbukti meningkatkan daya ingat dan menurunkan risiko penurunan kognitif. Namun, lemak seperti lemak trans mungkin memiliki efek sebaliknya.
Lemak trans dapat diidentifikasi pada beberapa makanan, seperti minyak nabati terhidrogenasi. Lemak trans juga sering ditemukan dalam makanan, seperti margarin, makanan yang dipanggang sejenis kue dan cookie, krim kopi nondairy, biskuit, croissant, makanan yang digoreng, dan popcorn. Semakin banyak penelitian yang menemukan bahwa asupan lemak trans tinggi menyebabkan risiko Alzheimer, kehilangan memori, dan penurunan kognitif yang lebih tinggi.
Mulailah lebih sehat
Tukarlah gula olahan dengan makanan manis alami. Ganti minyak nabati dengan minyak zaitun extra virgin, minyak kelapa, dan minyak alpukat yang semuanya merupakan bagian dari pola makan menyehatkan otak.
Camilan kacang-kacangan seperti kenari, pistachio, dan almond mengandung lemak yang dibutuhkan otak untuk berkembang. Dan terakhir, jangan takut menyuntikkan rasa ke dalam makanan favorit dengan bumbu yang menyehatkan otak, seperti kunyit, cabai rawit, dan kayu manis. Dengan semua hal itu, semua orang dapat membuat perubahan pada pola makan dan menghilangkan hal-hal berbahaya.