Industri Komponen Otomotif Tambah Lini Produksi Saat Pandemi
Tambahan lini produksi pelek kendaraan diharapkan bisa mensubstitusi impor.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri komponen otomotif yang memproduksi pelek kendaraan bermotor PT Meshindo Alloy Wheel menambah lini produksi di tengah hantaman pandemi COVID-19. Unit produksi baru ini diharapkan dapat memperkokoh sektor komponen otomotif nasional, sekaligus berperan dalam program substitusi impor.
“Tentunya keberhasilan dalam mengembangkan usaha dan menambah investasi menunjukkan bahwa investasi di Indonesia merupakan pilihan menarik dan tepat,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BBPI) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi lewat keterangan resmi, Kamis (17/12).
Doddy menuturkan PT Meshindo Alloy Wheel merupakan produsen pelek nasional yang berpengalaman di sektor komponen otomotif. Perusahaan tersebut berdiri sejak tahun 1991 serta telah mendapat sertifikat SNI ISO 9001:2015 untuk sistem Manajemen Mutu.
“Tentunya kami sangat mengapresiasi PT Meshindo Alloy Wheel yang kali ini melakukan penambahan lini produksi untuk pelek kendaraan bermotor kategori L, atau pelek sepeda motor berdiameter 13 sesuai SNI 4658: 2008,” kata dia.
Doddy berharap penambahan investasi pada sektor tersebut terus berlanjut, sejalan dengan program substitusi impor. Pasalnya, beberapa produk hulu dari industri pelek masih belum diproduksi di dalam negeri. Kemudian ada yang kapasitasnya harus ditambah sampai beberapa kali lipat, seperti ingot jenis A 356.2.
Pemerintah juga berupaya memproteksi industri pelek nasional dari serbuan produk-produk impor, sekaligus berusaha menjadikan produk pelek nasional menjadi primadona di negeri sendiri. Upaya yang dilakukan antara lain melalui kebijakan safeguard dan antidumping.
Instrumen lainnya adalah pembenahan Lembaga Sertifikasi Produk untuk penerbitan SPPT SNI, penerapan SNI wajib. Selanjutnya, penyesuaian tata niaga impor pelek melalui sistem informasi industri nasional (SIINAS).
“Upaya-upaya tersebut sekaligus merupakan jaminan dari pemerintah bahwa produk nasional akan menjadi penguasa pasar di dalam negeri, sehingga para pelaku industri tidak perlu khawatir,” jelasnya.
Direktur Produksi PT Meshindo Alloy Wheel, Syamsuri mengungkapkan produksi pelek kategori M dan penambahan lini produksi pelek Kategori L dengan merek dagang MSD dapat semakin mengukuhkan perusahaannya sebagai produsen pelek terbesar di Indonesia. Kapasitas produksinya 840.000 buah per tahun.