Anak Usia 12-16 Tahun Lebih Berpotensi Sebarkan Covid-19
Penularan yang terjadi di dalam lingkungan sekolah lebih rentan terjadi.
REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak berusia antara 12 hingga 16 tahun lebih mungkin menyebarkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19, dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Hal itu diungkapkan oleh seorang ahli kesehatan asal Inggris, berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Sebelumnya, pembukaan kembali sebagian besar sekolah menengah di Inggris pascaliburan akhir tahun telah dikhawatirkan menyebabkan penularan Covid-19 lebih lanjut. Menurut ahli kesehatan Mark Walport yang menjadi anggota dari Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE), anak-anak dari usia 12 hingga 16 tahun tujuh kali lebih mungkin menularkan virus dan membawa penyakit ke dalam rumah, serta lingkungannya.
Walport lebih lanjut mengatakan strain mutan dari virus corona jenis baru bisa menyebar jauh lebih mudah dan akan sulit dikendalikan tanpa pembatasan yang lebih ketat. Ia menggarisbawahi penularan yang terjadi di dalam lingkungan sekolah lebih rentan terjadi.
“Kami tahu bahwa seseorang yang berusia antara 12 hingga 16 tahun tujuh kali lebih mungkin, daripada orang lain di rumah untuk membawa infeksi virus ke dalam rumah tangga dan kami tahu bahwa ada sedikit penurunan dalam jumlah penularan pada anak-anak sekolah setelah setengah semester,” ujar Walport, dilansir Daily Star, Senin (4/1).
Sementara itu, Walport menyebut strain mutan Covid-19, yang diperkirakan hingga 70 persen lebih menular daripada varian aslinya, adalah bagian dari evolusi alami virus. Ia mengatakan virus yang dapat menular paling efektif memiliki keunggulan dibandingkan varian yang lain.
"Jelas bahwa varian baru ini lebih mudah ditularkan, itu juga lebih mudah ditularkan pada kelompok usia yang lebih muda. Penting untuk dicatat bahwa itu tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih buruk atau akan lebih tahan terhadap efek vaksin, tetapi akan sangat, sangat sulit untuk tetap dikendalikan tanpa tindakan jarak sosial yang lebih ketat,” jelas Walport.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak para orang tua untuk mengirim anak-anak di usia sekolah dasar untuk kembali ke sekolah. Namun, sejumlah dewan lokal di wilayah negara itu telah meminta pemerintah untuk menunda pembukaan kembali sekolah, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan.
Menteri Pendidikan Inggris Gavin Williamson mengatakan sekolah menengah yang berada dalam 60 wilayah yang dikategorikan 'darurat’ Covid-19 di negara itu mungkin akan tetap ditutup hingga 18 Januari.