Operasi Hari ke-12, Basarnas Fokus Cari CVR Sriwijaya Air
Basarnas fokuskan pencarian CVR Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ke-12
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasi Badan SAR Nasional, Brigjen Rasman MS mengatakan, dalam pencarian hari ke-12 pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Tim fokus pada pencairan di bawah air untuk menemukan perekam suara cockpit voice recorder (CVR). Brigjen Rasman berharap cuaca mendukung untuk melakukan operasi pencarian.
"Fokus pencarian kita lebih ke bawah air, kita bagi dalam empat sektor. Setiap sektor atau zona itu kita tentukan kurang lebih sekitar 15-30 meter," kata Rasman dalam konferensi pers di JICT II, Tanjung Priok, Rabu (20/1).
Menurut Rasman, daerah pencarian dipersempit di situ karena diperkirakan di situlah titik pecahan atau jatuhnya dari pesawat itu. Hal itu terbukti dengan masih ditemukannya korban dan serpihan pesawat yang hilang pada Sabtu (9/1)."Harapan kita CVR juga ada di sekitar situ," ucap Rasman.
Rasman menyebut, sekitar 300 penyelam akan terjun dalam pencarian hari ini. Dia berharap cuaca mendukung agar pencarian baik korban maupun CVR, yang merupakan bagian dari kotak hitam, dapat ditemukan.
Sebelumnya, tim pencarian gabungan telah menemukan perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR) pada Selasa (12/1) pekan lalu dan telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun, sampai saat ini CVR yang dapat memberikan petunjuk situasi kokpit saat pesawat itu jatuh, masih belum ditemukan.
Menurut laporan Basarnas, memasuki pencarian hari ke-12 total telah ditemukan 324 kantong bagian tubuh korban, 63 kantong serpihan kecil pesawat dan 55 potongan bagian besar pesawat. Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13 ribu kaki. Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.