Sriwijaya Air akan Evaluasi Sesuai Hasil Investigasi
Pencarian kotak hitam CVR Sriwijaya Air SJ 182 akan tetap dilakukan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Sriwijaya Air memastikan akan melakukan evaluasi sesuai hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Saat ini KNKT masih melakukan pencarian cockpit voice recorder (CVR) untuk melengkapi data yang diperlukan dalam melakukan investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC.
"Sriwijaya Air akan melakukan evaluasi di internal berdasarkan hasil investigasi kecelakaan dari KNKT nant," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena usai prosesi tabur bunga di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Jumat (22/1).
Dia memastikan, untuk selanjutnya, Sriwijaya Air akan tetap berkoordinasi dengan KNKT dan Kementerian Perhubungan. Hal tersebut dilakukan agar tetap menjamin keselamatan operasional Sriwijaya Air dan memastikan musibah seperti kecelakaan tersebut tidak terjadi lagi.
"Kami menunggu hasil investigasi KNKT sebelum melakukan langkah evaluasi internal," tutur Jefferson.
Saat ini, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menghentikan operasi SAR kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pencarian kotak hitam CVR tetap dilakukan. "Kami berkomitmen tetap melakukan upaya-upaya dan mengalihkan leadkepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Budi di Dermaga JICT II, Kamis (21/1).
Budi memastikan, KNKT sudah mendapat kesepakatan dari TNI Angkatan Laut, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan. Dia menegaskan operasi lanjutan dilakukan di sekitar wilayah Pulau Lancang,
"Tentu apa yang dilakukan diantaranya upaya menemukan CVR dimana presiden juga mengharapkan itu ketemu sehingga analisa yang dilakukan oleh KNKT akan paripurna," jelas Budi.
Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memastikan akan bertanggung jawab dalam melakukan operasi SAR lanjutan. Soerjanto menuturkan, hal tersebut tetap dilakukan karena dibutuhkan dalam investigasi yang dilakukan KNKT.
"Kami masih akan terus melakukan pencarian CVR yang sampai hari ini belum ditemukan," ujar Soerjanto.
Soerjanto menegaskan, operasi lanjutan juga mendapatkan dukungan dari TNI Angkatan Laut, Polri, dan Basarnas. Begitupun juga dengan unsur gabungan lainnya termasuk dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Bahkan juga warga di Pulau Seribu sangat antusias membantu investigasi yang dilakukan KNKT," tutur Soerjanto.