Kepala Mossad akan Temui Joe Biden, Bahas Nuklir Iran

Israel akan menuntut AS mereformasi kesepakatan nuklir Iran.

AP/Patrick Semansky
Presiden Joe Biden
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan bakal mengutus Kepala Mossad (badan intelijen Israel) Yossi Cohen ke Amerika Serikat (AS) bulan depan. Cohen bakal bertemu Presiden Joe Biden guna menetapkan tuntutan Tel Aviv perihal mereformasi kesepakatan nuklir Iran. 

Baca Juga


Times of Israel melaporkan hal tersebut pada Ahad (24/1) dengan mengutip laporan stasiun televisi Israel Channel 12. Menurut Times of Israel, negara tersebut cukup khawatir menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) bakal membantu Iran memperkaya uranium dan meringankan ekonominya. 

Menurut Channel 12, saat bertemu Biden, Cohen akan menyampaikan beberapa tuntutan jika AS ingin kembali bergabung dengan JCPOA. Tuntutan itu antara lain Iran harus menghentikan pengayaan uranium, berhenti memproduksi sentrifugal canggih, menyetop dukungan untuk kelompok teroris, terutama Hizbullah di Lebanon. 

 

Selain itu, Iran harus mengakhiri kehadiram militernya di Irak, Suriah, dan Yaman. Teheran diminta berhenti melakukan kegiatan "teror" yang menargetkan Israel. 

Hubungan AS dan Iran memburuk di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump. Hal itu dimulai sejak Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran atau JCPOA. Setelah melakukan hal tersebut, Trump kemudian mengenakan kembali sanksi ekonomi berlapis terhadap Teheran.

Joe Biden telah berjanji akan membawa kembali AS ke dalam JCPOA. Iran menyerukan agar hal itu tak hanya diartikulasikan lewat kata-kata, tapi juga tindakan nyata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler