Anak Yatim Piatu di Idlib Suriah Terima Bantuan Pendidikan
Anak-anak korban konflik Suriah di Idlib mendapat bantuan
REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB – Anak-anak merupakan salah satu korban paling terdampak dalam konflik Suriah. Anak-anak yatim piatu di Idlib barat laut Suriah terus menerima pendidikan dengan impian suatu saat mereka bisa menghidupkan kembali negara itu.
Salah seorang anak, Gays Sheher (9 tahun) bercita-cita jika dewasa nanti, dia akan membangun rumah di Suriah dan membantu para tunawisma.
Sekarang Sheher tinggal di panti asuhan buatan institusi Turki. Sang ayah, Abdulhekim meninggalkan Sheher tiga tahun lalu di Hama karena pemboman.
Setelah kejadian itu, Sheher bersama ibunya harus menetap di panti asuhan Taybe yang dioperasikan Bulan Sabit Merah Turki (Kızılay) di Idlib. Terlepas dari keadaan sulit di wilayah tersebut, Sheher melanjutkan pendidikannya dengan harapan agar bisa hidup lebih baik
Ibu Sheher, Kifah Sheher juga mengungkapkan kepada Ihlas News Agency (IHA) setelah bertahun-tahun mengalami masalah, mereka akhirnya memiliki lingkungan yang aman di panti asuhan. “Jika suatu hari perang berakhir, kami ingin kembali ke tempat tinggal kami sebelumnya,” kata Kifah.
Dikutip Daily Sabah, Rabu (3/2), sejak Desember 2019, hampir satu juta orang telah melarikan diri dari serangan rezim Bashar Assad di Idlib. Mereka mengungsi di kamp tenda yang penuh sesak di dekat perbatasan Turki.
Rezim masih sering melakukan serangan terhadap warga sipil, menghalangi sebagian besar untuk kembali ke rumah mereka, dan memaksa mereka untuk mencari keselamatan di kamp darurat.
Anak-anak sangat rentan di wilayah yang kondisi cuacanya buruk. Ini membuat keadaan semakin sulit.
Asosiasi bantuan tim SAR Turki mengirimkan 250 mantel kepada anak-anak Suriah yang tinggal di kamp-kamp Idlib pada Senin. Yayasan tersebut berjanji bahwa bantuan mereka kepada anak-anak di wilayah tersebut akan terus berlanjut.
“Sejak awal perang, kami telah berusaha berada di sana untuk anak-anak Suriah. Di musim dingin, kami tidak ingin anak-anak kedinginan,” kata Wakil Ketua Yayasan, Sua Abdulcelil kepada Anadolu Agency ( A A).
Kehidupan orang-orang Suriah yang menghadapi banyak kesulitan di kamp tenda pedesaan Idlib menjadi jauh lebih sulit karena kondisi musim dingin baru-baru ini.
Orang-orang mencoba bertahan hidup dengan berlindung di bawah pohon atau di tenda-tenda goyang yang dibangun di atas lumpur dan genangan air.
Badan bantuan Turki terus memberikan bantuan kemanusiaan dan melakukan upaya kemanusiaan di wilayah yang menampung hampir 4 juta orang itu.
Diluncurkan pada 13 Januari 2020 yang berkoordinasi dengan Presidensi Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), kampanye bantuan bertajuk “Kami bersama dan Kami berpihak pada Idlib” mendapat dukungan besar dari organisasi bantuan Turki lainnya, termasuk dari Bulan Sabit Merah Turki.
Selain organisasi bantuan, warga Turki juga telah memberikan kontribusi besar untuk proyek tersebut. Sejauh ini menyediakan lebih dari 140 juta dolar Amerika.
Pada hari Kamis, Kementerian Dalam Negeri memberikan kunjungan pers ke Distrik Meşhet Ruhin dan Der Hassan di Idlib yang sebagian besar pembangunan rumah briket telah selesai. Rumah-rumah tersebut sudah menampung penghuni pertama mereka.
Saat ini, pembangunan sedang berlangsung di 124 lokasi berbeda di Idlib. Total 27.665 rumah telah diselesaikan sejauh ini, 17.553 di antaranya telah dihuni. n Meiliza Laveda