Sekelompok Pria Bersenjata Tembaki Sekolah Asrama di Nigeria

Pelaku penembakan juga menculik 42 orang termasuk 27 siswa Nigeria

EPA-EFE/STRINGER
Siswa yang dibebaskan duduk bersama di Government House dengan siswa lain dari sekolah Menengah Sains Pemerintah, di Kankara, Negara Bagian Katsina, Nigeria, 18 Desember 2020. Sekitar 300 anak sekolah Nigeria dibebaskan setelah diculik dari sekolah mereka di barat laut Nigeria dalam serangan yang diklaim oleh kelompok teroris Islam Boko Haram, meskipun belum jelas apakah masih banyak siswa yang masih berada di tangan penculik mereka.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BAUCHI -- Sejumlah pria bersenjata yang tak dikenal melakukan penembakan di sebuah sekolah asrama di negara bagian Niger, di Nigeria utara pada Rabu (16/2). Satu orang siswa tewas dalam serangan itu, dan 42 orang termasuk 27 siswa telah diculik oleh pelaku.

Baca Juga


“Dua puluh tujuh siswa, tiga staf dan 12 anggota keluarga mereka diculik. Sayangnya, satu siswa ditembak mati," ujar Gubernur Niger Abubakar Sani Bello.

Bello memerintahkan penutupan seluruh sekolah berasrama di wilayah tersebut. Sementara, Presiden Muhammadu Buhari mengirim kepala keamanan untuk mengoordinasikan operasi penyelamatan.

“Presiden Buhari telah (memberikan jaminan) atas dukungan pemerintahannya kepada angkatan bersenjata dalam perjuangan berani mereka melawan terorisme, dan mendesak mereka untuk melakukan semua yang dapat dilakukan untuk mengakhiri ini,” ujar juru bicara presiden, Garba Shehu.

Tentara Nigeria mengatakan, mereka telah mengerahkan pasukan untuk mengejar para penculik. Sementara, kepala polisi Nigeria mengatakan, pasukannya bekerja saama dengan Departemen Keamanan Negara untuk memperkuat keamanan di daerah tempat penculikan itu terjadi. 

Kelompok pria bersenjata itu menyergap sekolah menengah ilmu pemerintah di distrik Kagara, negara bagian Niger sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Penyergapan ini membuat petugas keamanan sekolah kewalahan.

Seorang guru, Aliyu Isa mengatakan kepada stasiun berita TV lokal, Channels, para penculik itu berpakaian seragam tentara dan melakukan penembakan saat masuk ke sekolah. Isa dan beberapa orang lainnya melarikan diri dalam kebingungan, sementara orang-orang bersenjata itu mengumpulkan beberapa murid.

"Mereka menyuruh para siswa untuk tidak lari," kata Isa. 

Belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas penculikan dan penembakan itu. Penculikan yang meminta uang tebusan oleh kelompok bersenjata biasa terjadi di banyak negara bagian di Nigeria utara.

 

Serangan itu terjadi dua bulan setelah orang-orang bersenjata menyerbu sekolah menengah di negara bagian Katsina barat laut, dan menculik hampir 350 anak laki-laki. Mereka kemudian diselamatkan oleh pasukan keamanan. Amnesty International mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pendidikan "diserang" di Nigeria utara.

“Pihak berwenang Nigeria harus segera bertindak untuk mencegah serangan terhadap sekolah, untuk melindungi kehidupan anak-anak dan hak mereka atas pendidikan,” ujar pernyataan Amnesty International.

Kelompok militan Boko Haram pernah melakukan penculikan di timur laut Nigeria yang bergolak. Sekitar 100 dari 270 lebih siswi yang diculik oleh Boko Haram dari kota Chibok pada tahun 2014 masih belum ditemukan. Serangan baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya kekerasan oleh geng bersenjata, yang memicu kritik terhadap penanganan keamanan nasional oleh Presiden Buhari. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler