Contoh Generasi Salaf Larut dalam Khusyuknya Sholat 

Generasi salah memahami betul pentingnya sholat secara khusyuk

REPUBLIKA
Generasi salah memahami betul pentingnya sholat secara khusyuk. Sholat (Ilustrasi)
Rep: Rossi Handayani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sholat merupakan ibadah yang diwajibkan atas setiap Muslim. Para salaf (orang-orang terdahulu) senantiasa sholat penuh dengan kekhusukan.

Baca Juga


Dikutip dari laman Saaid pada Sabtu (27/2), berikut beberapa contoh kekhusukan mereka dalam sholat: 

- قال أبو بكر بن عياش: رأيت حبيب بن أبي ثابت ساجدا، فلو رأيته قلت ميت؛ يعني من طول السجود

Abu Bakar Ibnu Ayyash berkata: Aku melihat Habib Ibnu Abi Thabit sujud, jika kamu melihatnya kamu akan mengatakan dia mati. Ini artinya dia lama dalam bersujud.

- كان الإمام البخاري رحمه الله يصلي ذات ليلة، فلسعه الزنبور سبع عشرة مرة، فلما قضى الصلاة قال: "انظروا كم آذاني

Imam Al-bukhari pernah suatu waktu dalam sholat sunnah yang dia lakukan sampai-sampai 17 kali tawon menyengatnya. Dia ingin tetap sholat dengan menyempurnakan bacaannya meskipun disengat lebah. “Berapa kali dia menyakitiku,” katanya usai sholat. 

- سُئل خلف بن أيوب رحمه الله: " ألا يؤذيك الذباب في صلاتك فتطردها؟ قال: أريد أن أعود نفسي أن لا يفسد عليً شيء في صلاتي، قالوا وكيف تصبر؟ فقال لهم: لقد بلغني - وذلك في عصره- أن الفساق يصبرون تحت أسواط السلطان فيقال: فلان صبور وكانوا يفتخرون بذلك؛ وأنا قائم بين يدي ربي أفأتحرك لذبابة ولا أصبر؟!".

Khalaf bin Ayyub, membiarkan lalat yang hinggap pada tubuhnya ketika dia sholat. Ketika ditanya bagaimana dia bisa tahan menghadapi gangguan lalat, Khalaf menjawab, "Aku dengar, penjahat-penjahat tahan dicambuki cemeti raja, dan bangga atas ketahanan mereka. Mengapa aku tahan terhadap lalat, padahal aku berdiri di hadapan Allah Rabbul Alamin".

- صلى أبو طلحة رضي الله عنه في حائط له - يعني بستان- وفيه شجر، فأعجبه طائر صغير طار في الشجر يلتمس مخرجا، فأتبعه ببصره فلم يدر كم صلى من ركعة، فذكر لرسول الله صلى الله عليه وسلم ما أصابه من الفتنة؛ ثم قال: "يا رسول الله هو صدقة فضعه حيث شئت" 

Abu Thalhah juga pernah keasyikan bekerja di kebunnya. Saking asyik berkebun, ia tak menyadari bahwa matahari sudah di ujung pepohonan atau hampir terbenam. Mengetahui hal itu, pacul dan berbagai perlengkapan pertanian segera ia singkirkan. Buru-buru ia pergi ke masjid untuk menunaikan sholat Ashar. 

Beruntung ia masih bisa sholat Ashar meski sangat mepet, sudah di ujung waktu. Seusai sholat, ia lari menemui Rasulullah ﷺ sambil menangis tersedu-sedu. Ia mengadu kepada Rasulullah. "Binasa Abu Thalhah, wahai Rasul Allah. Gara-gara berkebun, aku hampir tak bisa sholat Ashar, kecuali saat matahari sudah terbenam. Karena itu, kebun tersebut dan segala isinya aku sedekahkan untuk Allah".

Sumber: saaid 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler