Unicef Ajak Rakyat RI Dukung Vaksinasi Pemerintah

Fasilitas COVAX diharapkan dapat memberikan vaksin secara merata ke seluruh negara.

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pekerja kargo menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca dari atas pesawat setibanya di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (8/3/2021). Sebanyak 1.113.600 vaksin virus corona (COVID-19) jadi asal perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca tiba di Indonesia melalui skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility yang selanjutkan akan diproses di Bio Farma, Kota Bandung.
Rep: Fergi Nadira Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Dana Anak PBB (Unicef) di Indonesia Debora Comini mengajak masyarakat Indonesia untuk bekerja sama dengan pemerintah. Hal ini terutama dalam hal memberi dukungan terhadap program vaksinasi.

Baca Juga


"Kami juga bekerja sama untuk memastikan agar secepat mungkin pandemi dapat diatasi dan anak-anak dapat kembali ke kehidupan normal," ujar Comini dalam jumpa pers penerimaan vaksin COVAX bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Perwakilan WHO, dan Perwakilan Kementerian Kesehatan, Senin (8/3).

Comini juga mengharapkan bahwa fasilitas COVAX dapat memberikan vaksin secara merata ke seluruh negara di dunia, baik negara berkembang dan miskin. Comini turut menjadi saksi ketika Indonesia menerima 1,1 juta vaksin AstraZenecac dalam dukungan WHO, Unicef, dan beberapa organisasi internasional lainnya.

"Kita bekerja bersama ke arah yang sama. Kita semua sejalan dengan rencana vaksinasi nasional. Kami ingin menjangkau sebanyak mungkin orang secepat mungkin untuk mengatasi pandemi ini," tuturnya.

Dia mengatakan, bahwa fasilitas COVAX menjadi sarana untuk menunjukkan solidaritas global dalam menghadapi pandemi ini. Menurutnya, Indonesia pun menjadi salah satu pemimpin dalam COVAX dalam mengajak semua negara untuk bersatu melawan pandemi.

Comini juga mengapresiasi Indonesia, yang dalam hal ini Kementerian Kesehatan sebab telah dianggap mengambil inisiatif untuk mempersiapkan tenaga kesehatan sebagai garda depan untuk menjalankan program vaksinasi.

"Masyarakat tidak hanya siap untuk divaksin, namun juga untuk menyebarkan pesan yang tepat di antara penduduk lainnya. Penting bagi setiap orang memahami cara mengurangi risiko (hoaks tentang vaksin)," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler