Ini Salah Satu Strategi KLHK Cegah Karhutla Tahun Ini

KLHK dan BNPB bentuk Masyarakat Peduli Api di 12 desa untuk cegah karhutla

Antara/Rony Muharrman
Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau yang terdiri dari petugas Manggala Agni Daops Pekanbaru, BPBD Pekanbaru, Masyarakat Peduli Api dan TNI Polri berusaha memadamkan api yang membakar lahan ketika terjadi kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (2/4/2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah bersiap dengan beberapa strategi pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada 2021 ini. Salah satu strategi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, sejak tahun 2020 KLHK bersama BNPB telah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) Paralegal di 12 Desa model di seluruh Indonesia.
Rep: Amri Amrullah Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah bersiap dengan beberapa strategi pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada 2021 ini. Salah satu strategi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, sejak tahun 2020 KLHK bersama BNPB telah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) Paralegal di 12 Desa model di seluruh Indonesia.


Salah satunya di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindawangi, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. MPA-Paralegal merupakan kelompok masyarakat yang berkesadaran hukum, dibentuk dan dilibatkan dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengembangkan ekonomi kreatif bagi kelompok MPA-Paregal, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK, menyelenggarakan berbagai kegiatan.

Salah satunya pelatihan budidaya lebah madu dan pembuatan persemaian bibit di Desa Bantaragung mulai hari Rabu - Jumat tanggal 21 - 23 April Tahun 2021. MPA-Paralegal Desa Bantaragung merupakan kelompok yang berada di wilayah penyangga Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

MPA-Paralegal Desa Bantaragung TNGC menjadi tulang punggung apabila pada musim kemarau rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Pada pelatihan ini, Kasubdit Kemitraan dan Masyarakat Peduli Api, Puwantio mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak.

“Tentunya keberhasilan ini merupakan kerja keras bapak-bapak sekalian yang secara bersama-sama telah mengimplementasikan materi pembekalan yang diberikan tahun lalu pada awal pembentukan Tim Kelompok Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Dengan Masyarakat Berkesadaran Hukum," kata Purwantio, Selasa (27/4).

 

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya ini, ia sampaikan kepada para pihak mulai dari Balai TNGC, BPBD, Bhabinkantipmas, Babinsa, Tokoh masyarakat, Kepala Desa Bantaragung, dan MPA-Paralegal yang telah berkerja keras dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, khusus di Wilayah TNGC  Kabupaten  Majalengka, sehingga pada tahun 2020 tidak terjadi kebakaran.

Dalam kesempatan yang sama selain memberikan pelatihan budidaya lebah madu juga diberikan bantuan perlengkapan dan alat untuk budidaya lebah madu.

Kepala Desa Bantaragung Maman Surahman mengatakan sangat mendukung kegiatan ini dan semoga dapat menambah semangat bagi masyarakat dalam melaksanakan pecegahan kebakaran hutan.“Kegiatan yang dilaksanakan oleh MPA-Paralegal di Desa Bantaragung, selain melakukan patroli rutin juga melakukan penanaman pohon endemik di wilayah TNGC dan pembuatan sekat bakar serta budidaya lebah madu," kata Kades Maman.

Awan Suwandi, Polisi Kehutanan Seksi  Wilayah II Majalengka, Balai TNGC menyampaikan pembuatan sekat bakar berguna untuk mengantisipasi kebakaran dan rambatan api supaya tidak meluas. Selain itu, sekat bakar bisa juga dijadikan jalur supaya lebih mudah dalam melakukan patroli.

 

“Patroli dan pembuatan sekat bakar rutin dilakukan  menjelang musim kemarau, dimana pada musim ini daun-daun mulai mengering dan rawan terjadi kebakaran hutan, melalui upaya ini kejadian karhutla dapat dicegah”, kata Awan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler